Site icon sakawarta.com

Kementerian PU Percepat Pembangunan Jaringan Irigasi Pidekso di Wonogiri

Kementerian PU Percepat Pembangunan Jaringan Irigasi Pidekso di Wonogiri. Foto: Dok Kementerian PU

Sakawarta, Wonogiri – Kementerian Pekerjaan Umum (PU) melalui Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Bengawan Solo terus mempercepat pembangunan jaringan irigasi Daerah Irigasi (DI) Pidekso di Kabupaten Wonogiri. Jaringan ini akan memanfaatkan suplai air dari Bendungan Pidekso yang berkapasitas tampungan 25 juta m³, untuk mengairi lahan sawah seluas 1.493 hektare dan menyuplai air baku hingga 300 liter/detik.

Menteri PU Dody Hanggodo mengatakan, percepatan pembangunan jaringan ini merupakan tindak lanjut arahan Presiden Prabowo Subianto agar setiap bendungan dapat segera memberi manfaat nyata bagi ketahanan pangan nasional.

“Ini salah satu contoh yang dikomentari Bapak Presiden, ada bendungan tapi jaringan irigasinya belum tersambung ke sawah. Untuk Pidekso, kami targetkan pembangunan jaringan primer kanan dan kiri sepanjang total 12 km dapat selesai pada Desember 2025. Dengan begitu, air bendungan bisa mengaliri sekitar 237 hektare sawah secara optimal. Ke depan, kami pastikan tidak ada lagi bendungan yang tidak berfungsi mengairi lahan pertanian,” kata Menteri PU Dody Hanggodo saat meninjau langsung pembangunan jaringan irigasi DI Pidekso, Jumat (26/9/2025).

Menteri Dody mengatakan, pembangunan jaringan irigasi merupakan prioritas yang tidak mengalami efisiensi anggaran, karena langsung menyangkut ketahanan pangan dan kesejahteraan petani.

“Presiden justru menambah anggaran untuk irigasi, karena dua tujuan utama adalah mewujudkan swasembada pangan di tengah kondisi geopolitik yang penuh tantangan, dan meningkatkan taraf hidup petani,” ucapnya.

Bendungan Pidekso dengan kapasitas volume tampung 25 juta m3 dan luas genangan 232 hektare (ha) dapat mengairi lahan pertanian seluas 1.493 ha terdiri dari lahan fungsional 1.295 ha di Giriwoyo dan Baturetno Kabupaten Wonogiri serta lahan potensial yang sebelumnya sawah tadah hujan seluas 198 ha.

Bendungan multifungsi ini juga memberikan manfaat untuk memenuhi kebutuhan air baku warga Wonogiri dengan kapasitas 300 liter/detik dan memiliki potensi sebagai destinasi wisata baru. Selain itu juga mereduksi debit banjir sekitar 11% di wilayah hilir karena bendungan yang berada di hulu Sungai Bengawan Solo ini merupakan satu kesatuan pengelolaan sungai yang terhubung ke Waduk Serba Guna Kabupaten Wonogiri atau dikenal dengan sebutan Waduk Gajah Mungkur Wonogiri.

Kepala SNVT Pelaksanaan Jaringan Pemanfaatan Air (PJPA) BBWS Bengawan Solo, Kalmah, menjelaskan pembangunan DI Pidekso dilakukan bertahap. Selain menyuplai sawah di sekitar bendungan, jaringan ini juga dirancang untuk mengalirkan air hingga ke daerah irigasi eksisting di Kecamatan Giriwoyo dan Baturetno yang berjarak sekitar 30 km.

“Sebelum ada Bendungan Pidekso, petani hanya mengandalkan air hujan atau pompa dari sungai, sehingga rata-rata hanya bisa menanam padi sekali setahun. Setelah bendungan terbangun, petani sudah bisa panen dua kali setahun. Dengan jaringan irigasi teknis yang sedang kita bangun, produktivitas pertanian akan semakin meningkat karena distribusi air bisa menjangkau sawah tadah hujan secara lebih merata,” jelas Kalmah.

Pembangunan Jaringan Irigasi Daerah Irigasi Pidekso di Kabupaten Wonogiri pada Tahun Anggaran 2025 ditujukan untuk mengoptimalkan pemanfaatan Bendungan Pidekso yang memiliki kapasitas tampungan 25 juta m³. Proyek ini dirancang untuk memberikan layanan irigasi seluas 1.493 hektare, sehingga mampu meningkatkan produktivitas pertanian masyarakat yang selama ini masih mengandalkan sawah tadah hujan.

Secara teknis, pembangunan jaringan irigasi mencakup pembangunan Saluran Primer Kanan sepanjang kurang lebih 12,8 km dengan target 6,9 km dibangun pada TA 2025, serta Saluran Primer Kiri sepanjang kurang lebih 9,3 km dengan target 5,8 km. Selain itu, dilakukan rehabilitasi saluran sekunder di beberapa titik, yakni di Kauman (0,588 km), Bulu (1,809 km), Sidorejo (2,305 km), Tegalharjo (2,344 km), dan Danan (1,000 km).

Lingkup pekerjaan meliputi pembangunan talang, bangunan sadap, bangunan corongan, serta perkuatan saluran untuk memastikan distribusi air berjalan lancar. Progres pembebasan lahan juga terus diupayakan, dengan sebagian besar bidang telah tervalidasi.

“Dengan percepatan ini, jaringan irigasi DI Pidekso diharapkan segera berfungsi penuh untuk mendukung ketahanan pangan dan peningkatan kesejahteraan petani di Wonogiri,” ucap Kalmah.

Exit mobile version