Sakawarta, Jakarta – Pembangunan Jalan Tol Bogor, Ciawi-Sukabumi (Bocimi) Seksi 3 Cibadak menuju ke Sukabumi Barat sepanjang 13,7 kilometer (km) dilanjutkan.
Jalan Tol Bocimi sudah beroperasi pada Seksi 1 dan 2 dari Ciawi menuju ke Cibadak sepanjang 26,4 km.
Saat ini konstruksi Seksi 3 telah mencapai progres 16,4% dan ditargetkan selesai konstruksinya pada kuarter II-2026. Hal ini terungkap dalam kunjungan kerja Kementerian Pekerjaan Umum (PU) bersama Komisi V DPR RI pada Rabu (13/11/2024) guna meninjau infrastruktur Jalan Tol Bocimi.
Direktur Jalan Bebas Hambatan Kementerian Pekerjaan Umum (PU) Wilan Oktavian mengatakan rencana umum jaringan jalan Tol Bocimi yang direncanakan ini sejalan dengan visi dan misi Asta Cita Presiden RI Prabowo Subianto dan Wapres RI Gibran Rakabuming Raka.
“Yaitu pada misi meningkatkan lapangan kerja, kewirausahaan dan pengembangan infrastruktur serta melanjutkan hilirisasi dan indusatrialisasi untuk meningkatkan nilai tambah di dalam negeri,” kata Wilan Oktavian dalam keterangan akun Instagram/@pupr_bpjt di Jakarta, Selasa (19/11/2024).
Ia berkata, Jalan Tol Ciawi-Sukabumi juga akan dilanjutkan hingga Seksi 3 dan 4 dari Cibadak menuju ke Sukabumi Timur.
“Apalagi tol ini bermanfaat untuk memberikan dukungan kelancaran konektivitas perekonomian masyarakat Jawa Barat bagian selatan seperti Bogor, Ciawi, dan Sukabumi,” ujarnya.
Adapun setiap jalan tol yang Kementerian PU tangani Bersama Badan Pengusaha Jalan Tol (BPJT) termasuk Tol Bocimi telah memenuhi Standar Pelayanan Minimum (SPM).
“Hal ini demi menjamin keselamatan dan kenyamanan pengguna jalan tol,” tuturnya.
Adapun Jalan tol Ciawi-Sukabumi memiliki panjang 54 kilometer (km) terdiri dari empat seksi yakni Seksi I Ciawi-Cigombong (15,3 km), Seksi 2 Cigombong-Cibadak (11,9 km), Seksi 3 Cibadak-Sukabumi Barat (13,7 km) masih dalam tahap konstruksi dengan progres konstruksi 16,4 persen dan Seksi 4 Sukabumi Barat-Sukabumi Timur (13,05 km) dalam tahap persiapan konstruksi.
Wakil Ketua Komisi V DPR RI Andi Iwan Darmawan Aras mengimbau Kementerian PU agar seluruh jalan tol dibangun dan beroperasi dengan terus memperhatikan aspek keselamatan, menghindari adanya kejadian longsor pada jalan tol lainnya.
“Kementerian PU juga diharapkan selalu berkoordinasi engan pemerintah daerah setempat terkait infrastruktur yang akan dibangun sehingga terdapat kesinambungan transportasi dan infrastruktur yang dibangun,” ujarnya.