Site icon sakawarta.com

Prof. Zubairi Djoerban: Puasa Bukanlah Penyebab Mag Semakin Buruk

Ilustrasi penderita penyakit lambung atau mag menjalani puasa. Foto: Freepik.com

Sakawarta, Jakarta – Guru Besar Universitas Indonesia (UI) Prof. Zubairi Djoerban mengatakan banyak pihak yang masih salah kaprah, menyangka orang yang terkena penyakit mag atau lambung tidak boleh berpuasa. Menurut dia, tatkala berpuasa justru lambung ada jeda istirahat.

“Banyak yang mengira sakit mag akan makin parah jika berpuasa, padahal faktanya justru sebaliknya. Saat berpuasa, lambung mendapat kesempatan beristirahat dari aktivitas mencerna makanan yang terus-menerus. Ini memungkinkan proses pemulihan terjadi,” kata dia melalui akun x/@ProfesorZubairi dikutip di Jakarta, Minggu (2/3/2025).

Zubairi mengungkapkan, dalam banyak kasus, orang dengan gangguan mag ringan hingga sedang justru merasa lebih nyaman selama berpuasa.

“Produksi asam lambung lebih terkendali, dan sistem pencernaan bisa bekerja lebih optimal setelah diberi waktu istirahat yang cukup,” ujarnya.

Namun, kata dia, bagi mereka yang mengalami mag berat, terutama jika sudah sampai muntah, puasa bisa menjadi beban tambahan bagi tubuh.

“Dalam kondisi seperti ini, berpuasa sebaiknya ditunda sampai kesehatan lebih stabil,” ucap Zubairi menyarankan.

Dengan demikian, Zubairi menyimpulkan bahwa puasa tidak memperburuk keadaan orang yang terserang penyakit mag atau lambung.

“Jadi, puasa bukanlah penyebab mag semakin buruk. Sebaliknya, bagi banyak orang, ini bisa menjadi kesempatan untuk memulihkan kesehatan pencernaan, asalkan tetap menjaga pola makan yang seimbang saat sahur dan berbuka,” kata Zubairi.

Exit mobile version