Sakawarta, Jakarta – Tingginya kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga lingkungan dan bumi, membuat tren gaya hidup berkelanjutan (sustainable living) semakin meningkat. Mulai dari hal kecil seperti penggunaan tumbler air minum, mengurangi penggunaan kantong plastic, sampai pada pembangunan rumah yang berkonsep green building.
Head of Marketing PT Cemindo Gemilang Tbk (CMNT) Nyiayu Chairunnikma mengatakan saat ini “Konsep Green Architecture House” bukan lagi hanya tuntutan atau sekadar ikut gaya kekinian, tetapi sudah menjadi kebutuhan yang harus dijawab oleh industri properti, seiring meningkatnya kesadaran masyarakat.
“Khususnya generasi muda dalam menjalani gaya hidup berkelanjutan,” kata Nyiayu Chairunnikma atau Ayu dalam keterangannya dikutip di Jakarta, Kamis (19/12/2024).
Ayu menjelaskan, berbicara mengenai konsep rumah dengan green architecture adalah bagaimana sebuah konstruksi dirancang dan dibangun dengan mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan.
Hal itu bisa dimulai dari desain yang memaksimalkan sirkulasi udara, penghematan energi lewat penggunaan solar panel, pemanfaatan ruang yang multifungsi, sampai penggunaan material bahan bangunan yang lebih ramah lingkungan.
“Akan tetapi keterjangkauan masih menjadi alasan utama yang menghalangi mereka menjalani gaya hidup berkelanjutan,” katanya.
Dikutip dari Data Healthy & Sustainable Living 2023 – GlobalScan, bahwa 49% responden menyatakan keterjangkauan adalah isu utama dalam menjalani gaya hidup berkelanjutan, di mana permasalahan ini juga terjadi di industri properti.
Dari sisi pemerintah sangat mendukung konsep green architecture housing ini. Seperti program IGAHP (Indonesia Green Affordable Housing Program) oleh Kementerian PUPR pada tahun 2023, menginisiasi kebijakan yang memfasilitasi transisi ke arah perumahan hijau dalam pembangunan serta memudahkan konsumen mendapatkan akses finansial untuk pembelian perumahan hijau tersebut.
“Di sisi lain, Semen Merah Putih juga siap untuk mendukung pengembangan green architecture housing ini,” kata Ayu.
Adapun salah satu upaya yang dihadirkan yaitu dengan mengembangkan inovasi produk semen Non-OPC yang rendah jejak emisi karbonnya, seperti Semen Hidraulis yaitu Semen Merah Putih FLEXIPLUS yang sudah bersertifikat Green Label dari GPCI.
“Kami selalu berinovasi untuk mewujudkan komitmen kami mendukung konstruksi berkelanjutan. Bahkan di Beton Merah Putih, produk Ready-Mix kami sudah menggunakan teknologi Carbon Injection, dimana CO₂ yang ditangkap, diinjeksikan ke dalam beton, untuk mengurangi jejak karbon dan tetap menjaga kualitas beton yang diproduksi,” kata Nyiayu.