Sakawarta, Jakarta – Anggota Komisi IX DPR RI Surya Utama atau Uya Kuya bersama Anggota DPRD Provinsi Jakarta Astrid Margareta dan perwakilan Badan Gizi Nasional (BGN) Tengku Syahdana melakukan sosialisasi program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Pusat Perfilman Usmar Ismail, Jakarta, Rabu (19/2/2025). Program ini bisa dibilang menjadi andalan Presiden RI Prabowo Subianto untuk menekan angka stunting.
Surya Utama atau tersohor dengan sapaan Uya Kuya berkata, sosialisasi lanjutan program MBG ini berjalan dengan lancar dan disambut antusias oleh sekitar 300-an warga setempat, dimulai pada pukul 13.00 WIB.
“Kegiatan sosialisasi ini merupakan langkah pemerintah dalam meningkatkan gizi dan mengurangi angka stunting di masyarakat,” kata Uya Kuya dalam keterangan resmi di Jakarta, Kamis (20/2/2025).
Uya Kuya menyampaikan hal-hal yang menjadi tujuan dalam program Makan Bergizi Gratis, yakni menjadi langkah utama dalam mewujudkan gizi seimbang.
“Sosialiasi ini juga untuk mengedukasi masyarakat mengenai pencegahan stunting, manfaat makanan bergizi serta peran BGN dalam meningkatkan kualitas gizi bagi penerima manfaat,” tutur Surya Utama.
Selain itu, Surya Utama juga menjelaskan ihwal peran penting Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) dalam memastikan makanan yang diberikan berkualitas, aman, dan sesuai dengan standar gizi.
“Dengan menjalankan peran ini, SPPG berkontribusi dalam menjamin kesehatan masyarakat melalui makanan yang aman, berkualitas, dan bergizi,” tuturnya.
Berdasarkan data BGN, per 22 Januari 2025 lalu sudah terbentuk 245 Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) atau Dapur MBG yang tersebar di 38 provinsi. Dengan begitu, BGN secara bertahap akan mendirikan 30 ribu Dapur MBG di seluruh Indonesia.
Terhadap kasus-kasus yang mengatasnamakan BGN, Uya Kuya menyoroti permasalahan tersebut bahwa program MBG yang sering disalahgunakan.
“Banyak kasus yang mengatasnamakan BGN, oleh karena itu sosialisasi ini juga menjadi kunci untuk meningkatkan kewaspadaan masyarakat terhadap penawaran mitra yang mengatasnamakan BGN,” ucapnya.
Ia juga berpesan kepada masyarakat agar lebih teliti ketika mendapatkan informasi di sosial media agar masyarakat jangan sampai terbawa arus oleh berita yang tidak benar alias hoaks.
“Dalam mengurangi berita dan informasi yang tidak akurat, termasuk penipuan atau hoaks terkait dengan program MBG, maka memerlukan langkah-langkah strategis untuk memastikan transparansi, akurasi, dan edukasi kepada masyarakat,” tutur Surya Utama.
Informasi hoaks terkait dengan program MBG, menurut dia, bisa berdampak negatif seperti menimbulkan kepanikan, menyesatkan masyarakat, atau menghambat distribusi makanan bergizi bagi yang membutuhkan.
“Program Makan Bergizi Gratis bertujuan untuk memberikan makanan bergizi kepada masyarakat yang membutuhkan. Namun, program ini juga bisa menjadi sasaran oknum tidak bertanggung jawab yang mencoba melakukan penipuan dengan berbagai modus,” kata Uya Kuya.