Sakawarta, Jakarta – Wakil Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (Wamen PKP) Fahri Hamzah mendorong Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) untuk dapat menjadi percontohan dalam suksesnya pelaksanaan Program Tiga Juta Rumah.
Hal tersebut disampaikan Wamen PKP pada Rapat Koordinasi (Rakor) Desain Penataan Perumahan dan Permukiman di NTB, Jumat (17/1/2025). Rapat tersebut membahas program gotong royong membangun rumah Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) di Provinsi NTB.
“Untuk itu saya meminta kepada Provinsi NTB untuk bersungguh-sungguh dalam mempersiapkan program 3 juta rumah ini. Nantinya Provinsi NTB akan dijadikan percontohan bagi provinsi-provinsi lainnya di Indonesia,” kata Wamen Fahri dalam rilis pers dikutip di Jakarta, Sabtu (18/1/2025).
Wamen Fahri Hamzah juga berpesan agar Pemprov NTB dapat mengusulkan data yang akurat serta rencana program yang betul-betul matang dan terencana dengan baik. “Di mana nantinya rumah tersebut benar-benar layak huni dan dapat dimanfaatkan oleh masyarakat yang membutuhkan dengan sebaik-baiknya,” pesannya.
Namun, dalam kesempatan tersebut Wamen Fahri mengingatkan agar pembangunan hunian tidak menggunakan lahan produktif yang dapat mengganggu program swasembada pangan.
“Adapun rumah tersebut nantinya akan dibangun dalam bentuk rumah susun yang harus diperhatikan dengan benar kelayakan dan segala fasilitasnya. Dipilihnya rumah susun sebagai bentuk dari rumah bagi masyarakat berpenghasilan rendah di pesisir, pedesaan, dan perkotaan ini sebagai upaya menyelamatkan lahan produktif sebagai upaya keberlangsungan swasembada pangan ke depannya,” kata Wamen Fahri.
Penjabat (Pj) Gubernur NTB Hassanudin menyambut baik penunjukan Provinsi NTB sebagai pilot project pembangunan. Hassanudin menjelaskan pihaknya akan siap menyikapi dan menjemput bola setiap program pemerintah yang mendukung kesejahteraan masyarakat.
“Ditunjuknya Provinsi NTB sebagai pilot project program ini dapat membakar semangat Pemprov untuk terus meraih setiap peluang dalam memakmurkan masyarakat. Kami berharap program ini ke depannya dapat menyelesaikan berbagai permasalahan sosial, khususnya kemiskinan ekstrem yang ada di masyarakat. Untuk itu program yang disampaikan Pak Wamen PKP kita sikapi dan kita manfaatkan peluangnya,” ujar Hassanudin.