Sakawarta, Jakarta – PT Waskita Beton Precast Tbk (WSBP) terus menunjukkan keseriusannya dalam mendukung pembangunan infrastruktur di seluruh Indonesia. WSBP membangun Batching Plant Bendungan Bener untuk mengoptimalkan pengiriman Readymix ke lokasi proyek.
“Batching Plant WSBP ini dibangun di lokasi proyek guna menjaga kualitas prima Readymix WSBP dengan mempersingkat jarak tempuh Truk Mixer dalam pengiriman,” ujar Fandy Dewanto, Kepala Divisi Corporate Secretary WSBP.
Batching Plant WSBP ini akan mendukung pembangunan Bendungan Bener Paket II, proyek milik Waskita-Jatiwangi KSO. WSBP dipercaya untuk menyuplai produk Readymix sebanyak 33.066 m3 untuk proyek Bendungan Bener Purworejo Paket II dengan nilai kontrak Rp27,54 miliar.
Batching Plant WSBP Bendungan Bener yang berada di Purworejo, Jawa Tengah ini, mulai memproduksi Readymix untuk proyek Bendungan Bener sejak akhir Desember 2024. Bendungan ini merupakan salah satu proyek strategis yang akan mendukung pengelolaan sumber daya air di Jawa Tengah. Dengan pembangunan Batching Plant WSBP ini, menambah pasokan Readymix berkualitas tinggi yang menjadi andalan WSBP ke lokasi proyek.
Produk Readymix WSBP yang diproduksi dari batching plant ini memiliki keunggulan dalam kualitas, kekuatan, dan konsistensi. Dengan teknologi canggih yang diterapkan di seluruh proses produksinya, Readymix WSBP dirancang untuk memenuhi kebutuhan berbagai jenis proyek konstruksi, baik dari sisi efisiensi waktu maupun biaya.
“Keseriusan WSBP dalam lini bisnis Readymix telah berkontribusi signifikan terhadap pencapaian perusahaan. Hingga November 2024, WSBP berhasil mencatatkan total Nilai Kontrak Baru (NKB) sebesar Rp783 miliar dari segmen Readymix. Angka ini mencapai 35,26% dari total NKB tahunan WSBP sebesar Rp2,22 triliun,” tambah Fandy.
Dengan pembangunan batching plant baru ini, WSBP semakin memperkuat posisinya sebagai mitra andal dalam penyediaan beton berkualitas untuk mendukung berbagai Proyek Strategis Nasional. Dalam penerapan produksi WSBP senantiasa menerapkan manajemen risiko dan Tata Kelola Perusahaan yang baik serta efisiensi dan K3. Kami optimis, langkah ini akan membawa dampak positif pada percepatan pembangunan infrastruktur dan konektivitas di Indonesia.