BTN Siap Dukung Pembangunan 10.000 Rumah Rendah Emisi, Wujudkan Ekonomi Hijau
Ini merupakan upaya BTN mendukung Astacita Bapak Presiden Prabowo Subianto untuk mewujudkan ekonomi hijau, termasuk dari sektor perumahan.

Sakawarta.com, Jakarta – PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. atau BTN siap mendukung pembangunan berkelanjutan dengan target 10.000 unit rumah rendah emisi pada 2025.
Direktur Risk Management BTN Setiyo Wibowo menjelaskan, sebagai bagian dari upaya tersebut, BTN aktif mempertemukan pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) produsen material ramah lingkungan dengan para mitra pengembang perumahan.
“Ini merupakan upaya BTN mendukung Astacita Bapak Presiden Prabowo Subianto untuk mewujudkan ekonomi hijau, termasuk dari sektor perumahan. Tahun ini harapannya ada 10.000 rumah rendah emisi yang akan jadi ‘stepping stone’ kita bersama-sama untuk kebaikan bumi kita,” ujar Setiyo Wibowo di Jakarta, dikutip Selasa (10/6/2025).
Menurut dia, langkah ini juga merupakan bagian dari Peta Jalan BTN menuju pembangunan 150.000 unit Rumah Rendah Emisi (RRE) hingga 2029.
Di sisi bersamaan, pihaknya juga menargetkan minimal 15 persen penggunaan material ramah lingkungan pada setiap unit rumah rendah emisi mulai 2025.
Setiyo mengungkapkan upaya dalam rangka meningkatkan jumlah rumah rendah emisi ini juga menjadi langkah strategis BTN untuk mendukung target pemerintah Indonesia guna menekan kenaikan suhu bumi di bawah 1,5 derajat Celsius dan mencapai “net zero emission” pada 2060.
Terlebih, hingga kini peningkatan suhu bumi telah menyebabkan musim hujan tidak teratur hingga kenaikan permukaan air laut.
“Perubahan iklim memiliki dampak bagi pertumbuhan ekonomi karena berpengaruh pada rantai pasok pangan dan menjalar ke sektor lainnya. Sehingga, BTN sebagai enabler ekonomi juga akan berupaya mendukung pembangunan rumah rendah emisi, untuk pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan,” katanya.
Hingga akhir 2024, BTN telah menggandeng delapan pengembang yang mulai menerapkan 10 persen material ramah lingkungan dalam pembangunan 1.367 unit rumah pada 2024.
Setiyo melanjutkan, jika target 150.000 unit rumah rendah emisi tercapai, maka akan mencatatkan pengurangan limbah plastik sebanyak lebih dari 2,2 juta kilogram atau setara 1,3 miliar bungkus mi instan.
Selain itu, akan ada pengurangan 2.425 ton emisi karbon atau sama dengan menanam 110.000 pohon.
“Melalui inisiatif ini, BTN menunjukkan komitmennya tidak hanya dalam menyediakan akses perumahan yang terjangkau dan layak huni, tetapi juga dalam mendorong gaya hidup rendah emisi dan pertumbuhan ekonomi berkelanjutan bagi Indonesia,” ujarnya.