Bisnis

Pegadaian Siap Membangun Ekosistem Emas yang Lebih Luas di Indonesia

Sebagai aset yang dikenal stabil, emas mampu mempertahankan nilainya dalam jangka panjang.

Sakawarta, Jakarta – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) telah memberikan persetujuan kepada PT Pegadaian untuk mengembangkan layanan bullion atau Bank Emas yang mencakup deposito emas, pinjaman modal kerja berbasis emas, jasa titipan emas korporasi, serta perdagangan emas.

Head of Sharia Business Unit PT Pegadaian Holilur Rohman mengatakan langkah ini menjadi bagian dari strategi besar pihaknya dalam membangun ekosistem emas yang lebih luas di Indonesia.

“Usaha bank emas ini sebenarnya masih sejalan dengan kompetensi utama Pegadaian,” kata Halilur dalam acara Indonesia Muslim Market Outlook di FX Sudirman, Jakarta, dikutip Sabtu (8/3/2025).

Sejak dulu, lanjutnya, emas telah menjadi salah satu produk utama. Dengan kata lain, Pegadaian memiliki DNA sebagai pengelola emas.

“Indonesia memiliki visi besar menuju masa depan emas, dan Pegadaian ingin berkontribusi dalam upaya ini. Kita siap meng-EMAS-kan Indonesia,” ujar Holilur Rohman.

Ia melanjutkan, saat ini Pegadaian terus bertransformasi menjadi penyedia layanan bullion yang komprehensif. Perusahaan ini berfokus pada pengembangan ekosistem emas nasional dengan empat layanan utama yaitu penitipan, simpanan, perdagangan, dan pembiayaan berbasis emas.

“Langkah Pegadaian ini mendapat dukungan dari tren pasar yang terus berkembang,” ujarnya.

Selama beberapa tahun terakhir, kata dia, harga emas mengalami peningkatan signifikan, menjadikannya salah satu instrumen investasi yang paling diminati.

Baca Juga  OJK Godok Aturan Produk Asuransi Kesehatan, Libatkan Masyarakat dan Pelaku Industri

Selain itu, riset terbaru dari Inventure mengonfirmasi bahwa emas menjadi pilihan utama bagi masyarakat yang mencari investasi syariah, terutama dalam kondisi ekonomi yang fluktuatif.

“Sebagai aset yang dikenal stabil, emas mampu mempertahankan nilainya dalam jangka panjang,” katanya.

Riset Inventure menunjukkan bahwa emas batangan (50%), tabungan emas (36%), dan cicil emas (16%) menjadi produk yang paling populer. Khususnya, cicil emas mulai menarik perhatian seiring tren pembiayaan fintech yang membuat investasi ini lebih mudah diakses oleh masyarakat.

Minat terhadap emas juga didukung oleh institusi resmi, fintech, dan bank syariah yang menawarkan fitur investasi yang lebih fleksibel. Sebanyak 60% responden tertarik membeli atau mencicil emas melalui lembaga seperti Antam dan Pegadaian, diikuti oleh bank syariah dan platform digital.

Hasil riset juga menunjukkan berbagai produk emas seperti emas batangan, tabungan emas, dan cicilan emas semakin diminati masyarakat. Tren pembiayaan berbasis fintech turut mendorong kemudahan akses bagi masyarakat untuk berinvestasi dalam emas.

Dukungan dari institusi resmi, fintech, dan bank syariah semakin memperkuat ekosistem emas nasional, di mana Pegadaian menjadi salah satu pemain utama dalam mendorong pertumbuhan sektor ini.

Sebagai informasi, Indonesia Muslim Market Outlook 2025 diselenggarakan untuk mewadahi para pakar industri dan pemimpin bisnis berkumpul untuk membahas perubahan strategi dalam menjangkau pasar muslim Indonesia.

Related Articles

Back to top button