Site icon sakawarta.com

AAJI: lnvestasi Tertekan, Komitmen pada SBN dan Manajemen Risiko Tetap Kuat

Konferensi pers laporan kinerja industri asuransi jiwa kuartal I 2025 di Rumah AAJI, Jakarta, Rabu (4/6/2025). Foto: Morteza Syariati Albanna.

Sakawarta.com, Jakarta – Ketua Bidang Keuangan, Permodalan, lnvestasi, dan Pajak Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) Simon lmanto menyoroti tekanan yang terjadi pada portofolio investasi industry asuransi jiwa akibat gejolak pasar.

“Total aset industri pada akhir Maret 2025 tercatat Rp616,94 triliun, turun tipis 0,6%. Instrumen saham dan reksadana mengalami koreksi cukup dalam, namun penempatan di Surat Berharga Negara (SBV) justru meningkat,” kata Simon dalam konferensi pers di Rumah AAJI Jakarta, dikutip Jumat (6/6/2025).

Ia merinci, secara umum, kinerja investasi industri asuransi jiwa hingga Maret 2025 dipengaruhi oleh kinerja dari beberapa portofolio, antara lain:

“Penempatan di SBN menunjukkan komitmen industri untuk berperan aktif dalam mendukung pembiayaan negara, sejalan dengan regulasi Otoritas Jasa Keuangan (OJK) yang menekankan aspek kehati-hatian dan keberlanjutan,” tutur Simon.

Ketua Dewan Pengurus AAJI, Budi Tampubolon menegaskan pentingnya komunikasi terbuka antara pelaku industri asuransi dan nasabah.

“Asuransi jiwa adalah kontrak jangka panjang. Kami mengedepankan strategi investasi yang berorientasi pada perlindungan nasabah. Edukasi kepada pemegang polis sangat penting agar tidak muncul kepanikan yang tidak perlu akibat fluktuasi jangka pendek,” tutur Budi.

Exit mobile version