Properti

BP Tapera Gelar Bimtek bagi Petugas Pemantauan Rumah FLPP 2025

Catat dan sampaikan kepada kami jika ada keluhan, kami akan tindaklanjuti bersama para bank penyalur.

Sakawarta, Jakarta – Badan Pengelola Tabungan Perumahan Rakyat (BP Tapera) melakukan Bimbingan Teknis (Bimtek) Petugas Pemantauan Rumah FLPP Tahun 2025.

Kegiatan yang diselenggarakan pada Rabu (23/4/2025) di Bandung, Jaba Barat itu dihadiri oleh seluruh Petugas Pemantauan berjumlah total 39 Petugas, yang terdiri dari 30 orang Petugas Lapangan, 5 orang Petugas Verifikasi, dan 4 orang Petugas Administrasi dan Konfirmasi.

Direktur Operasi Pemanfaatan BP Tapera, Muhammad Nauval Al – Ammari menjelaskan, bimbingan teknis ini fokus untuk meningkatkan keterhunian dan kondisi rumah FLPP siap huni dan Tapera tahun 2025.

Ia menyampaikan, hasil pemantauan dan evaluasi hingga tahun 2024, menunjukkan tren peningkatan tingkat keterhunian tiap tahunnya.

“Di Tahun 2022, dari target 52.000 rumah, BP Tapera berhasil memantau 57.757 rumah, dengan hasil yaitu 41.435 rumah dihuni sesuai ketentuan, atau sebesar 71,62% rumah FLPP dihuni sesuai ketentuan,” katanya dikutip Sabtu (26/4/2025).

Di Tahun 2023, dari target 62.000 rumah, BP Tapera berhasil memantau 70.422 rumah, dengan hasil 65.162 rumah dihuni sesuai ketentuan, atau sebesar 92,53% rumah FLPP dihuni sesuai ketentuan.

Semantara Tahun 2024 dari target 62.000 rumah, BP Tapera berhasil memantau 66.541 rumah dengan hasil 62.294 rumah dihuni sesuai ketentuan, atau sebesar 93,62% rumah FLPP dihuni sesuai ketentuan.

“Sedangkan di tahun 2025 ini, BP Tapera menargetkan sampling sebanyak 80.000 unit rumah. Seluruh pelaksanaan pemantauan dan evaluasi ini berdasarkan Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2011 tentang Perumahan dan Kawasan Permukiman,” ujar Muhammad Nauval Al Ammari lebih lanjut.

Komisioner BP Tapera Heru Pudyo Nugroho dalam sambutannya secara daring menyampaikan apresiasi atas capaian kinerja para petugas pemantauan di tahun 2024.

Baca Juga  Menteri PKP Maruarar Sirait Optimis Program 3 Juta Rumah Berjalan meski Anggaran Disunat

Lebih lanjut ia menyampaikan bahwa hasil pemantauan yang dilakukan oleh para petugas ini menjadi rujukan oleh Kementerian Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) dalam memastikan hunian yang layak, dan mengidentifikasi pengembang yang tidak bertanggungjawab terhadap kualitas bangunan, sarana prasarana, serta fasilitas umum yang dibangunnya.

“Ada keterkaitan antara tingkat keterhunian dan kualitas hunian. Para penghuni dapat atau tidaknya menghuni rumahnya dikarenakan kualitas bangunan menjadi salah satu faktor penyebabnya,” tutur Komisioner Heru.

Oleh karena itu, Komisioner Heru berpesan kepada para petugas pemantauan agar turut memantau dan menerima aduan yang disampaikan oleh para penghuni ketika melakukan kunjungan lapangan dan wawancara kepada para penghuni.

“Catat dan sampaikan kepada kami jika ada keluhan, kami akan tindaklanjuti bersama para bank penyalur untuk membina pengembang-pengembang yang bermasalah,” tutur Komisioner Heru.

Bimbingan teknis ini sebagai salah satu upaya dan bentuk dukungan BP Tapera terhadap pemerintah dan Kementerian Perumahan dan Kawasan Permukiman dalam memastikan rakyat Indonesia, khususnya Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) dalam memperoleh haknya dengan baik yaitu mendapatkan Pembiayaan Rumah Layak Huni dari BP Tapera.

Dalam rangkaian kegiatan ini, BP Tapera juga memberikan penghargaan kepada para Petugas Pemantauan Tahun 2024 yang telah berkinerja sangat baik, dan memberikan pembekalan materi mengenai profil, medsos dan isu di publik yang terkait BP Tapera, yang disampaikan oleh Kepala Divisi Sekretariat dan Komunikasi Badan.

Selain itu Petugas Pemantauan Rumah FLPP juga diberikan pembekalan mengenai Integritas oleh Kepala SPI BP Tapera, serta penjelasan mengenai BPJS BPU, Nilai-Nilai MULIA, dan perjanjian kerja dari Perwakilan Divisi SDM dan Divisi Hukum BP Tapera.

Related Articles

Back to top button