Ekonomi

BRI Finance Soroti Gaya FOMO Gen Z Biang Terlilit Pinjol

Pinjol masih memiliki celah dalam regulasi dan transparansi, yang membuatnya lebih mudah diakses oleh masyarakat, khususnya generasi muda.

Sakawarta, Jakarta – Riset terbaru dari Inventure pada September 2024 mendapati temuan layanan pinjaman online (pinjol) semakin populer di kalangan Gen Z di Indonesia.

Senior Business Analyst Gilang Brilian Inventure mengatakan, menurut survei tersebut, 34% dari Generasi Z telah memanfaatkan pinjol untuk berbagai kebutuhan. Namun sebagian besar penggunaannya berhubungan dengan gaya hidup konsumtif.

Riset Inventure 2024 mengungkap bahwa 61% responden Gen Z menggunakan pinjol untuk membeli gadget, sementara 35% lainnya memanfaatkan pinjaman untuk belanja kebutuhan fashion seperti baju, sepatu, dan tas.

Selain itu, 23% dari Gen Z memanfaatkan pinjol untuk kegiatan rekreasi seperti nongkrong dan liburan.

“Temuan ini mencerminkan kecenderungan unik di kalangan Gen Z yang lebih memprioritaskan gaya hidup masa kini tanpa memikirkan dampak finansial di masa depan,” ujar Gilang Brilian dalam rilis pers dikutip Kamis (24/10/2024).

Direktur Utama BRI Finance Wahyudi Darmawa dalam Indonesia Industry Outlook 2024 menyatakan bahwa ketergantungan Gen Z pada pinjol didorong oleh tiga faktor utama.

Pertama, rendahnya literasi keuangan di kalangan mereka. Kedua, adanya tekanan sosial yang tinggi atau Fear of Missing Out (FOMO). Ketiga, kemudahan akses terhadap pinjaman online yang jauh lebih sederhana dibandingkan produk keuangan lainnya.

Baca Juga  Heru Budi Janji Gelar Lagi Kegiatan Sembako Murah Usai Lebaran

“Berbeda dengan layanan seperti pay later atau kartu kredit yang diatur dengan regulasi ketat, pinjol masih memiliki celah dalam regulasi dan transparansi, yang membuatnya lebih mudah diakses oleh masyarakat, khususnya generasi muda,” kata Wahyudi.

Alhasil, dari fenomena ini yaitu gaya hidup konsumtif dan karakteristik Gen Z yang identik dengan seeking new experience namun tidak disertai dengan literasi keuangan yang memadai dan kemudahan akses, Gen Z kerap terjebak dalam siklus utang yang sulit dihindari, mengakibatkan risiko jangka panjang pada stabilitas keuangan mereka.

Related Articles

Back to top button