BSI Kembangkan Superapps Islamic Ecosystem, Menyasar Gen Z
BSI tengah mengembangkan super apps Islamic ecosystem yang tidak hanya kuat dalam transaksi keuangan, tetapi juga mendukung aktivitas ibadah dan sosial.
Sakawarta, Jakarta – Tren baru di dunia perbankan Indonesia menunjukkan perubahan signifikan dalam perilaku konsumen, terutama di kalangan generasi Z. Bank Syariah Indonesia (BSI) saat ini tengah mengembangkan super apps.
Berdasarkan hasil riset terbaru dari Inventure pada September 2024, ditemukan bahwa cabang bank di mal kini menjadi salah satu tenant yang paling sering dikunjungi dan memiliki transaksi terbesar di pusat perbelanjaan.
Hal ini menandakan transformasi fungsi mal dari sekadar tempat berbelanja menjadi pusat layanan multifungsi, termasuk layanan perbankan dan ibadah.
Managing Partner Inventure Yuswohady menuturkan, dulu mal identik dengan belanja dan hiburan, tetapi saat ini pihaknya melihat ada pergeseran besar.
Menurut dia, bank dan tempat ibadah seperti masjid atau gereja menjadi pusat aktivitas yang ramai dan mencatat transaksi besar.
“Konsumen kini menginginkan kemudahan. Mereka ingin dapat melakukan segalanya di satu tempat dari berbelanja hingga bertransaksi keuangan dan memenuhi kebutuhan spiritual,” kata Yuswohady dalam rilis pers dikutip Kamis (24/10/2024).
Direktur Keuangan Bank Syariah Indonesia (BSI) Ade Cahyo Nugroho menyoroti bahwa tren ini memberikan peluang besar bagi perbankan syariah.
“BSI tengah mengembangkan super apps Islamic ecosystem yang tidak hanya kuat dalam transaksi keuangan, tetapi juga mendukung aktivitas ibadah dan sosial,” ucapnya.
Sementara, hasil riset Inventure yang dipublikasikan dalam Indonesia Industry Outlook 2024 menegaskan bahwa generasi Z lebih menyukai transaksi perbankan berbasis online, seperti penggunaan QRIS dan pembukaan tabungan digital.
Menurut dia, perilaku Gen Z ini menguntungkan bagi perbankan karena layanan online dapat mengurangi ketergantungan pada kantor cabang, yang merupakan sumber biaya terbesar.
“Serta bank dapat melayani nasabah secara mudah dan murah,” kata Ade
Kama itu ke depan, kata Ade, persaingan perbankan akan bergantung pada kualitas super apps yang dapat ditawarkan kepada nasabah.