Ekonomi

BSI Peroleh Aset Rp360,85 Triliun pada Kuartal II-2024

Menjadikan BSI leader di medium size bank.

Sakawarta, Jakarta – PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) memperoleh aset sebesar Rp360,85 triliun pada kuartal II-2024.

Direktur Utama BSI Hery Gunardi menuturkan, secara aset, BSI saat ini berada pada posisi ke-6 di Indonesia.

“Dan menjadikan BSI leader di medium size bank,” ujar dia dalam keterangan tertulis dikutip Senin (30/9/2024).

Lebih lanjut Hery menjelaskan, capaian kinerja triwulan II-2024 antara lain dipengaruhi hasil konsistensi manajemen dengan menerapkan strategi bisnis perusahaan untuk fokus tumbuh sustain.

“Pada segmen ritel, konsumer dan usaha mikro kecil menengah (UMKM) dari sisi dana maupun pembiayaan,” tuturnya.

Saat ini, komposisi dana murah mencapai 62,05 persen, sementara komposisi pembiayaan 71,73 persen berada di segmen ritel dan konsumer (termasuk UMKM).

Di sisi lain, dari sisi overhead cost maupun kualitas kredit dinyatakan terjaga dengan baik.

“Di tengah likuiditas yang ketat menyusul kenaikan suku bunga acuan, BSI masih dapat menumbuhkan Dana Pihak Ketiga (DPK) Rp296,70 triliun, naik 17,50 persen,” ucapnya dikutip dari Antara.

“Ditambah lagi, kinerja tabungan naik 16,09 persen ke level Rp128,78 triliun, di mana sekitar 39 persen atau Rp49,96 triliun merupakan tabungan Wadiah, di mana perusahaan tidak memberikan bagi hasil sehingga dapat menjaga level cost of fund,” kata Hery menambahkan.

Baca Juga  Pemerintah Terbitkan Aturan Pelaksanaan Sistem Inti Administrasi Perpajakan

Likuiditas BSI turut mengalami pertumbuhan seiring pertambahan nasabah yang per posisi Juni 2024 telah mencapai 20,46 juta, sehingga menopang kinerja pembiayaan BSI yang tumbuh di atas rerata industri perbankan nasional dengan kualitas terjaga.

Per Juni 2024, pembiayaan BSI mencapai Rp257,39 triliun atau bertumbuh 15,99 persen year on year (yoy) dengan Non Performing Financing (NPF) yang turun ke level 1,99 persen (gross), jauh lebih baik dibandingkan Juni 2023 sebesar 2,31 persen.

“Keberhasilan BSI meningkatkan kinerja solid, sehat, dan berkelanjutan dengan menjaga performa rasio keuangan Dana Pihak Ketiga (DPK), pembiayaan, efisiensi beban biaya, serta optimalisasi dana murah, yang didukung dengan peningkatan fee based income melalui berbagai e-channel BSI,” katanya.

Related Articles

Back to top button