Bukaka Teknik Utama Targetkan Kontrak Baru Tahun 2025 Sebesar Rp2,2 Triliun
Kami tetap optimis bisa mengejar sisa kontrak di paruh kedua tahun ini.

Sakawarta.com, Jakarta – Bukaka Teknik Utama Tbk (BUKK) mencatat nilai kontrak baru sekitar Rp950 miliar pada semester I-2025.
Direktur Marketing Bukaka Teknik Utama Didin Saepudin menjelaskan, jumlah di atas setara dengan kisaran 40% dari total target kontrak baru yang dicanangkan tahun ini sebesar Rp2,2 triliun.
“Target tahun ini memang menantang karena kondisi industri tidak sebaik sebelumnya. Tapi, kami tetap optimis bisa mengejar sisa kontrak di paruh kedua tahun ini,” kata Didin dalam Paparan Publik usai RUPST 2024 dan RUPSLB Bukaka Teknik Utama di Bogor, Jawa Barat pada Rabu (18/6/2025).
Menurut dia, ada beberapa prospek proyek yang dimundurkan ke kuartal selanjutnya.
Bukaka Teknik Utama membidik sektor minyak (oil) dan gas atau migas untuk pertumbuhan Perseroan. Sebab, ada prospek yang menjanjikan dengan margin tinggi dan kompetisi yang relatif kecil.
“Pemain Engineering, Procurement, and Construction (EPC) migas besar, tidak lebih dari 10. Ini jadi peluang besar buat Bukaka. Kami juga sudah punya pengalaman lebih dari 20 tahun di bidang service untuk oil company,” ujar Didin.
Salah satu langkah ekspansi yang sudah terealisasikan adalah pengiriman 215 unit SRP Surface ke Oil & Natural Gas Corporation (ONGC) India sepanjang Maret-Juli 2024.
Bukaka Teknik Utama juga telah membentuk entitas baru di India, untuk bisa kembali ke pasar tender lokal negara tersebut, menyusul perubahan regulasi di sana.
Direktur Keuangan Bukaka Teknik Utama Afifuddin Suhaeli Kalla menambahkan, realisasi pendapatan dan laba pada kuartal II-2025 diperkirakan akan lebih rendah dari tahun lalu.
Sebab, ada penurunan belanja infrastruktur pemerintah, serta lemahnya agresivitas BUMN Karya.
Kendati demikian, diversifikasi usaha yang dilakukan Perseroan di sektor migas dan pertambangan diharapkan dapat menyeimbangkan tekanan tersebut.
“Penjualan kami ke depan tidak hanya dari infrastruktur, tapi juga sektor-sektor baru seperti mining dan oil and gas,” ujar Afifuddin Suhaeli Kalla.