Bukalapak Kampanyekan Bin It, Win It: Komit Lingkungan dan Pemberdayaan Sosial
Selain aspek lingkungan, kampanye ini juga menyentuh aspek sosial yang kuat.

Sakawarta.com, Jakarta – Dalam rangka menyambut Juli Bebas Sampah Plastik, Bukalapak bersama Waste4Change menyelenggarakan kampanye internal bertajuk “Bin It, Win It”, sebagai bentuk nyata komitmen perusahaan terhadap keberlanjutan lingkungan hidup dan ekonomi sirkular.
Dari sampah plastik yang terkumpul, tercipta Dompet Batik Daur Ulang, hasil pengelolaan sampah plastik yang dibuat oleh kelompok perempuan rentan di wilayah Tangerang.
Melalui kampanye ini, seluruh karyawan Bukalapak diajak untuk terlibat langsung dengan memilah dan mengumpulkan sampah plastik, serta merupakan wujud komitmen Bukalapak terhadap aspek lingkungan dan sosial dalam kerangka ESG.
Di saat yang sama, hal ini turut membuka akses ekonomi bagi kelompok perempuan rentan, menjadikannya sebagai contoh nyata integrasi nilai-nilai ESG dalam praktik perusahaan sehari-hari.
Daur ulang yang dilakukan selama kampanye berpotensi menyelamatkan hingga 340 kilogram sampah plastik per tahun, mengurangi emisi karbon sebesar 90,17%, dan menciptakan dampak ekonomi hingga Rp132 juta per tahun bagi perempuan yang terlibat dalam proses produksi.
Tak hanya plastik, sampah organik yang terkumpul juga diolah menjadi kompos melalui budidaya black soldier fly (BSF) dan dioptimalkan sebagai bahan bakar alternatif melalui teknologi Refuse-Derived Fuel (RDF).
Menurut Yenny Wahid, ESG Ambassador Bukalapak, kampanye ini bukan sekadar program pengelolaan sampah, melainkan upaya untuk membentuk kebiasaan positif yang berdampak jangka panjang.
“Inisiatif ini memberikan kontribusi nyata tidak hanya bagi lingkungan, tetapi juga bagi pemberdayaan ekonomi perempuan yang rentan. Harapannya, kebiasaan baik ini dapat melampaui ruang kantor dan menjadi bagian dari gaya hidup sehari-hari para karyawan,” ujarnya dalam rilis pers dikutip Minggu (27/7/2025).
Selain aspek lingkungan, kampanye ini juga menyentuh aspek sosial yang kuat. Dalam proses produksi produk upcycled, Bukalapak melibatkan perempuan yang terdampak kekerasan dan kemiskinan melalui program pelatihan keterampilan (upskilling), penguatan komunitas, dan penyediaan akses kerja.
Bahkan, 10% dari hasil penjualan produk upcycled akan dialokasikan kembali ke program pelatihan kerja, untuk mendukung kemandirian ekonomi mereka secara berkelanjutan.
Terciptanya Dompet Batik Daur Ulang menjadi wujud nyata penerapan nilai-nilai ESG di Bukalapak, khususnya dalam mendorong ekonomi sirkular, pelestarian lingkungan, dan pemberdayaan kelompok perempuan rentan.
“Kampanye ini menunjukkan bagaimana komitmen terhadap keberlanjutan dapat dijalankan secara konkret oleh perusahaan dengan melibatkan karyawan, komunitas, dan mitra untuk menciptakan dampak yang lebih luas,” katanya.