Dapat Kontrak Tambahan, Total Kontrak WSBP di Pelabuhan Batu Ampar Capai Rp391,71 Miliar
WSBP berkomitmen untuk mempercepat penyelesaian proyek ini agar manfaatnya segera dapat dirasakan oleh masyarakat dan dunia usaha.
Sakawarta, Jakarta – PT Waskita Beton Precast Tbk (WSBP) memperoleh kontrak tambahan untuk Proyek Pembangunan Container Yard dan Infrastruktur Pendukung di Pelabuhan Batu Ampar, Batam yang kontrak awal sebesar Rp360,48 miliar menjadi Rp391,71 miliar.
Sebagai bentuk keseriusan WSBP dalam mengerjakan proyek ini, per akhir Oktober 2024 telah mencapai progres 19,29%, lebih cepat dari target perencanaan 17%.
“Dengan dukungan pemerintah dan kerja sama yang baik dengan PT Persero Batam selaku pemilik proyek, WSBP bertekad untuk menyelesaikan proyek ini sesuai target waktu dan kualitas. WSBP percaya bahwa percepatan proyek ini akan membawa manfaat signifikan bagi sektor logistik dan perekonomian Batam serta Indonesia secara keseluruhan,” ujar Kepala Divisi Corporate Secretary WSBP Fandy Dewanto, melalui keterangan tertulis, Sabtu (16/11/2024).
Proyek yang dimulai pada 6 Mei 2024 ini mencakup pengembangan area Container Yard seluas 9,8 hektar, perbaikan area pelabuhan seluas 2,2 hektar, dan pembangunan infrastruktur pendukung yang tersebar di area total 12 hektar.
Ditargetkan selesai pada 12 Juli 2025, proyek ini merupakan bagian penting dari upaya meningkatkan kapasitas pelabuhan untuk mendukung pertumbuhan ekonomi dan meningkatkan daya saing Indonesia di sektor logistik internasional.
“WSBP berkomitmen untuk mempercepat penyelesaian proyek ini agar manfaatnya segera dapat dirasakan oleh masyarakat dan dunia usaha. Dengan peningkatan kapasitas penyimpanan kontainer dari 550.000 TEUs per tahun menjadi 900.000 TEUs per tahun. Pelabuhan Batu Ampar akan memiliki kapasitas yang jauh lebih besar untuk melayani ekspor-impor tanpa perlu transit, mendorong efisiensi waktu dan biaya logistik,” jelas Fandy.
Lingkup pekerjaan WSBP dalam proyek ini mencakup berbagai fasilitas, antara lain Power House, Gate System, Charging Station, Workshop, Kantor Operasional, serta penataan dan modernisasi area Container Yard.
Di samping itu, pembangunan juga meliputi berbagai instalasi mekanikal, elektrikal, dan sistem keamanan dengan dukungan teknologi terkini untuk memenuhi standar operasional pelabuhan modern.
“Dengan memanfaatkan lebih dari 75% material lokal, termasuk baja dan beton, WSBP turut mendorong Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN). Proyek ini juga melibatkan tenaga kerja lokal dari Batam, serta mengandalkan layanan dari UMKM setempat untuk kebutuhan operasional dan logistik harian,” ucap Fandy.
Diharapkan, Pelabuhan Batu Ampar di Batam menjadi salah satu pusat logistik internasional yang strategis. Dengan fasilitas yang modern dan kapasitas yang lebih besar, pelabuhan ini akan memungkinkan direct call atau pelayaran langsung ke negara tujuan tanpa transit.
Hal ini diharapkan akan memperlancar arus barang dan meningkatkan daya saing logistik Indonesia secara global. Tentu dalam pelaksanaannya WSBP senantiasa menerapkan Tata Kelola Perusahaan yang Baik (GCG) dan manajemen risiko.