Site icon sakawarta.com

Datangi UGM, Fahri Hamzah Dorong Kontribusi Aktif Akademisi di Program Tiga Juta Rumah

Wamen PKP saat bertemu akademisi UGM. Foto: Kementerian PKP.

Sakawarta, Jakarta – Wakil Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) Fahri Hamzah mendorong adanya kontribusi aktif dari akademisi dalam Program Tiga Juta Rumah. Hal tersebut disampaikan dalam diskusi bersama Dewan Guru Besar Universitas Gajah Mada (UGM) di Kantor Pusat UGM, Yogyakarta, Senin (27/1/2025).

“Kami harap dukungan akademisi termasuk dari UGM untuk terlibat dalam percepatan penyelenggaraan PKP di Indonesia, misalnya melalui pelibatan mahasiswa untuk mendesain prototipe bangunan dan pendampingan masyarakat dalam penyediaan hunian secara swadaya,” kata Wamen Fahri dalam keterangannya dikutip Selasa (28/1/2025).

Dalam pertemuan tersebut ada beberapa hal yang dibahas yakni mengenai berbagai kegiatan pengabdian kampus UGM di komunitas sekitar, salah satunya Lembah Code Yogyakarta yang menyinergikan kegiatan Kementerian PKP dengan Tri Dharma Perguruan Tinggi, menyusun rencana tindak lanjut dalam mengembangkan model, media, dan modul pengembangan perumahan dan kawasan permukiman padat penduduk di perkotaan.

Wamen Fahri mengatakan rumah adalah pondasi dari peradaban dan pendidikan manusia. Menurut dia, Presiden Prabowo Subianto memancing seluruh pihak untuk punya keberanian dalam membangun 3 juta rumah.

“Baik di desa, pesisir dan kota dengan desain yang harus benar-benar hebat dan menjadikannya masif. Kami mohon dukungannya untuk membangun peradaban baru di Indonesia,” ujar Wamen PKP.

Wamen PKP juga mengutarakan saat ini ada setidaknya 3 hal yang sedang dijalankan pada Kementetian PKP yakni regulasi yang melindungi dan mendorong pembangunan kerja kementerian yang masif, inisiatif kelembagaan yakni mengaktifkan kembali satgas dan mobilisasi sumber daya manusia dan anggaran.

Ketua Dewan Guru Besar UGM M. Baiquni memberikan penjelasan tentang Pengembangan Model Perumahan Layak Huni di Kawasan Permukiman Padat Penduduk Lembah Code Yogyakarta.

“Kami ingin menyambungkan atau bersinergi gagasan dan pikiran UGM dengan kebijakan (policy) yang ada di pemerintah agar proses penataan kawasan perumahan dan permukiman dapat berjalan dengan baik,” kata M. Baiquni.

Dalam kaitan dengan pengabdian masyarakat di sekitar kampus, Baiquni mengatakan, UGM telah melaksanakan berbagai kegiatan penelitian dan pengabdian masyarakat di Lembah Code.

“Telah dikembangkan berbagai metode belajar dalam mempelajari dinamika kota dan perkembangan perumahan padat penduduk, manajemen lingkungan, sanitasi dan kesehatan masyarakat di Lembah Code,” ujarnya.

Usai diskuai, Wamen PKP bersama Guru Besar UGM mengunjungi 3 lokasi Kali Code yakni Komunitas Kampung Romomangun, Komunitas Kreatif & Kampung Mahanani Terban, dan omunitas Kampus & Kampung Gemawang.

Dalam kunjungan tersebut Wamen PKP menyarankan jika rumah-rumah dan lingkungan kumuh yang ada di pinggiran kali code dapat ditata dengan baik yang salah satu opsinya yakni diarahkan untuk tinggal di rumah susun agar menjadi lingkungan yang lebih modern dan asri.

“Dalam menata kawasan dan permukiman dapat dijalankan dengan 3 hal yakni hati, ilmu dan kekuasaan. Kali Code adalah salah satu contoh penataan yang dapat dilakukan dengan hati,” ujarnya.

Kementerian PKP bersama UGM berharap dapat bersinergi ide dan pemahaman dalam mengembangkan model penataan perumahan dan kawasan permukiman padat penduduk yang dapat dikembangkan nantinya di berbagai kota lainnya.

Exit mobile version