Erick Thohir Dorong Perumnas Bangun Hunian Berkonsep Tingkat dan Berorientasi TOD
Ada beberapa kesuksesan Perumnas dalam membangun beberapa apartemen di kawasan stasiun kereta api yang dinilainya memberikan peningkatan aset yang positif.
Sakawarta, Jakarta – Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mendorong Perum Pembangunan Perumahan Nasional (Perumnas) agar membangun perumahan berkonsep hunian bertingkat dan berorientasi pada transit oriented development (TOD).
“Nah, konsep dari Perumnas ke depan sendiri tidak mungkin bisa berdiri sendiri, tetapi lebih kepada pembangunan rumah bertingkat,” kata Erick Thohir dalam keterangannya di Jakarta, Kamis (11/7/2024).
Erick menyampaikan pentingnya membangun perumahan berkonsep tingkat, karena berkaitan dengan lahan yang ada di Indonesia hanya sekitar 30 persen, sedangkan selebihnya merupakan wilayah laut atau perairan.
“Jadi, contoh, misalnya seperti yang saya usulkan ke depan mungkin dengan situasi dari lahan atau luas tanah di Indonesia ini memang 70 persen laut, 30 persen justru yang bisa dipijak,” ujarnya pula.
Erick menuturkan, hal itu sedang dipaparkan di Kementerian Keuangan (Kemenkeu) dan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), agar konsep dari pada bisnis tersebut bisa diterima.
Selain itu, dia menyebut ada beberapa kesuksesan Perumnas dalam membangun beberapa apartemen di kawasan stasiun kereta api yang dinilainya memberikan peningkatan aset yang positif dan keterterimaan di masyarakat juga sangat baik.
“Dan juga penerimaan dari masyarakat juga sangat baik. Kenapa? Karena lokasinya baik dan tentu untuk transportasi juga lebih mudah,” katanya.
Erick juga menekankan, pembangunan hunian harus disertai dengan fasilitas pendukung, mulai dari akses jalan, listrik, hingga air.
Selain itu, konsep pembangunan hunian berorientasi TOD menjadi solusi dalam memenuhi kebutuhan masyarakat akan tempat tinggal dan juga akses untuk bekerja atau berusaha.
“Nah, hal-hal ini memang terobosan yang terus-terus kita galakkan konsep-konsep daripada TOD seperti ini ke depan dibandingkan membangun perumahan berdiri sendiri tanpa ada infrastruktur yang mendukung,” kata Erick pula.
Meski begitu, dia mengakui terdapat beberapa catatan perlunya dukungan ketika penugasan pembangunan rumah di daerah-daerah, mesti ada komitmen dari pemerintah daerah ataupun kementerian lain, sehingga fasilitas pendukung bisa terpenuhi.
“Dengan begitu tidak hanya membangun rumah di tempat yang tidak ada aksesibilitasnya. Nah ini yang menjadi catatan mungkin bagaimana pembangunan perumahan ke depan ini benar-benar harus tepat sasaran, ada jalannya, ada listriknya, ada airnya,” ujar Erick Thohir.