Gibran Dipastikan Tidak Upacara 17 Agustus di IKN Nusantara
Presiden Jokowi akan didampingi oleh Bapak Presiden terpilih (Prabowo Subianto). Berikutnya di Istana Negara ini akan dipimpin oleh Bapak Wapres (Ma'ruf Amin) dan Wapres terpilih (Gibran Rakabuming Raka). Itu 17 Agustus.
Sakawarta, Jakarta – Wakil Presiden terpilih Gibran Rakabuming Raka dipastikan tidak akan mengikuti upacara peringatan HUT ke-79 Republik Indonesia pada 17 Agustus 2024 mendatang di Ibu Kota Nusantara (IKN), Kalimantan Timur.
Kepala Staf Presiden Moeldoko mengatakan Gibran akan upacara 17 Agustus 2024 di Jakarta. Sebab, ada keputusan pemerintah ihwal menggelar upacara di dua lokasi sekaligus tahun ini.
“Nanti Pak Presiden Jokowi akan didampingi oleh Bapak Presiden terpilih (Prabowo Subianto). Berikutnya di Istana Negara ini akan dipimpin oleh Bapak Wapres (Ma’ruf Amin) dan Wapres terpilih (Gibran Rakabuming Raka). Itu 17 Agustus,” kata Moeldoko di Istana Kepresidenan Jakarta, dikutip ari cnnindonesia.com, Selasa (23/7).
Hal serupa juga pernah diungkap Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy. Dia berkata akan ada pembagian pejabat untuk upacara 17 Agustus tahun ini.
Muhadjir mengatakan hal itu dilakukan karena kapasitas IKN yang masih terbatas. Mak, pemerintah hanya akan mengundang sebagian pejabat dalam negeri dan perwakilan negara lain ke IKN.
Pada saat bersamaan, pejabat lainnya dan masyarakat bisa mengikuti upacara di Istana Kepresidenan Jakarta. Acara perayaan berupa hiburan pun digelar di Jakarta.
“Sebagian di IKN, sebagian di sini. Pak Presiden yang mimpin (di IKN), Pak Wapres yang (mimpin di Jakarta),” tutur Muhadjir usai rapat terbatas di Istana Kepresidenan Jakarta, Senin (10/6).
Sebelumnya, Jokowi berencana memindahkan lokasi upacara peringatan HUT kemerdekaan ke-79 Republik Indonesia ke ke IKN tahun ini. Rencana itu seiring pembangunan fase pertama ibu kota negara baru.
Belakangan, rencana itu diubah. Pemerintah menyiapkan dua lokasi upacara menyusul kapasitas IKN yang belum mampu menampung massa dalam jumlah besar.
“Karena keterbatasan sarana prasarana yang ada 17 Agustus seperti tahun lalu (2023), pergerakan pasukan dan pergerakan yang memberikan hiburan itu kan 5.000 sampai dengan 10.000 orang,” ucap Kepala Sekretariat Presiden Heru Budi Hartono di Jakarta, Jumat (12/7).