Hasil RUPST BSI Setuju Bagikan Dividen Rp855,56 Miliar
BSI mencetak laba sebesar Rp1,71 triliun pada kuartal I tahun 2024.
Sakawarta, Jakarta – PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS) atau BSI dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) memutuskan pembagian dividen tunai sebesar 15 persen dari laba bersih tahun buku 2023 atau senilai Rp855,56 miliar atau setara Rp18,54 per lembar saham.
Sebagai informasi, BSI mencetak laba sebesar Rp1,71 triliun pada kuartal I tahun 2024.
“Yang penting angka ini dua kali lipat dibandingkan tahun lalu yang hanya Rp9 per lembar saham. BSI berkomitmen membagikan dividen yang lebih menarik lagi ke depan,” kata Direktur Finance and Strategy BSI Ade Cahyo Nugroho setelah RUPST di Jakarta, dikutip dari laman bankbsi.co.id, Sabtu (18/5/2024).
Dalam kesempatan sama, Direktur Utama BSI Hery Gunardi menjelaskan bahwa sebesar 20 persen dari laba bersih atau senilai Rp1,14 triliun akan disisihkan sebagai cadangan wajib.
“Dan sebesar 65 persen atau senilai Rp3,70 triliun (dari laba bersih) digunakan sebagai saldo laba ditahan,” ujar Hery.
Dalam RUPST, perseroan juga menyetujui Laporan Tahunan dan Laporan Tugas Pengawasan Dewan Komisaris serta Pengesahan Laporan Keuangan Perseroan untuk tahun buku yang berakhir pada 31 Desember 2023.
Termasuk memberikan pembebasan dan pelunasan tanggung jawab sepenuhnya terhadap seluruh anggota Direksi dan anggota Dewan Komisaris sehubungan dengan pengurusan dan pengawasan perseroan yang telah dijalankan selama tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2023, sepanjang aktivitas tersebut tercermin dalam Laporan Tahunan.
“Terima kasih atas dukungan seluruh pemegang saham serta berkomitmen untuk mengakselerasi seluruh business process, layanan dan kapabilitas bisnis maupun SDM,” ujar Hery.
Sepanjang tahun 2023, BSI membukukan laba bersih senilai Rp5,70 triliun atau tumbuh 33,88 persen year on year (yoy) dibandingkan tahun sebelumnya.
Perseroan mencatatkan jumlah pembiayaan yang disalurkan mencapai Rp240,32 triliun sepanjang tahun 2023, atau tumbuh 15,70 persen (yoy) dengan kualitas pembiayaan (NPF) gross membaik pada posisi 2,08 persen.
Adapun, komposisi pembiayaan yang disalurkan didominasi oleh segmen konsumer (54,32 persen), wholesale (28,09 persen) dan retail (17,58 persen).