Bisnis

Hutama Karya Dukung Ketahanan Pangan hingga Jaringan Jalan Terintegrasi

Hutama Karya juga terlibat dalam proyek pengembangan kawasan lumbung pangan baru di Kabupaten Kapuas.

Sakawarta, Jakarta – PT Hutama Karya (Persero) memastikan keberlanjutan pembangunan infrastruktur yang digarap dapat memberikan manfaat langsung kepada masyarakat sesuai dengan perannya sebagai perusahaann Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Ini sejalan dengan visi Asta Cita Pemerintahan Prabowo-Gibran untuk mewujudkan Indonesia Emas 2045.

Executive Vice President (EVP) Sekretaris Perusahaan Hutama Karya Adjib Al Hakim mengatakan selain penyelesaian Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS), saat ini Perseroan sedang menggarap sejumlah proyek yang berorientasi pada keberlanjutan.

“Untuk mendukung ketahanan pangan terdapat sejumlah pembangunan bendungan dan jaringan irigasi yang digarap Hutama Karya saat ini yakni Bendungan Way Apu Paket 2 di Maluku dengan target selesai Triwulan III 2025, Bendungan Bulango Ulu Paket 1 di Gorontalo dan Bendungan Tiga Dihaji Paket 1 di Sumatra Selatan dengan target rampung akhir 2025,” kata dia dalam rilis pers dikutip di Jakarta, Selasa (14/1/2025).

Sementara untuk irigasi, Hutama Karya sedang menargetkan penyelesaian Proyek Rehabilitasi Saluran Irigasi D.I Rentang/ Rentang Irrigation Modernization Project (RIMP) Paket Loan Main System (LMS) 02 dan Loan Secondary System (LSS) 01.

Adapun lingkup pekerjaan utama paket LMS 02 meliputi rehabilitasi saluran primer sepanjang 30,2 km dengan progres 98%, sedangkan untuk paket LSS 01 dengan lingkup pekerjaan utama modernisai saluran sekunder sepanjang 14,4 km telah mencapai progress 58%.

“Masih untuk mendukung ketahanan pangan, sebelumnya Hutama Karya juga terlibat dalam proyek pengembangan kawasan lumbung pangan baru di Kabupaten Kapuas, Kalimantan tengah dengan menggarap bagian Jaringan Irigasi Rawa senilai Rp738 miliar yang telah rampung pada awal Januari 2023 lalu,” katanya.

Jika rampung, sejumlah proyek ketahanan pangan yang dibangun Hutama Karya tersebut akan memberikan manfaat besar bagi masyarakat mulai dari mengairi lebih dari 41 ribu hectare daerah irigasi bagi lahan pertanian wilayah timur dan barat Indonesia, mereduksi banjir, serta berpotensi sebagai penyedia energi terbarukan yang dapat menerangi hingga lebih dari 55.000 rumah di wilayah Maluku, Gorontalo, hingga Sumsel.

Sementara kedua paket Irigasi Rentang yang berada di Kabupaten Indramayu tersebut nantinya bertujuan untuk mendukung peningkatan indeks penanaman padi, yang semula dua kali masa tanam dalam 1 tahun menjadi tiga kali dalam 1 tahun.

Lebih lanjut Adjib mengatakan selain ketahanan pangan, untuk mendukung wajib belajar 13 tahun melalui pembangunan dan renovasi sekolah/madrasah, Hutama Karya juga sedang mempercepat penyelesaian Rehabilitasi 6 Sekolah di Jakarta Pusat yakni SDN Kampung Bali 01, SDN Pasar Baru 01,03,05 dan TK Negeri Sawah Besar 01, SDN Duri Pulo 01,02,03,04,05,10, SDN Karang Anyar 01,02,05,06,08, SDN Cikini 01,02 dan USB SMA, serta KBN Cempaka Baru dan PKBM 29 Cempaka Baru yang dimulai sejak Juli 2024 lalu dengan progress 52,11%.

Foto: Hutama Karya.

Adapun untuk Quick Wins pembangunan infrastruktur lainnya, Hutama Karya juga berperan aktif dalam membangun dan memperbaiki jalan daerah melalui Proyek Underpass Joglo di Solo yang telah rampung 100% dan segera dapat dilalui, Pembangunan Jalan Trans Papua Ruas Jayapura-Wamena Segmen Mamberamo-Elelim di Papua Pegunungan dengan target rampung Desember 2026, serta Jalan Tol Semarang-Demak Paket 1A di Jawa Tengah dengan progress 57%.

Baca Juga  Anah Usaha SIG Persolek Saluran Air dan Trotoar Jakarta dengan Beton Pracetak U Ditch-Box Culvert

Tak hanya itu, Hutama Karya juga ikut mengembangankan infrastruktur dan jaringan jalan pada koridor utama dan koridor penghubung serta mendukung akses ke kawasan ekonomi dan simpul transportasi melalui pembangunan jalan tol menuju Pelabuhan Patimban di Subang dengan target rampung Triwulan IV 2025.

Sementara untuk mengembangkan pelabuhan transhipment sebagai infrastruktur terhubung dengan simpul logistik di Kawasan Timur Indonesia dan memperkuat fasilitas pelabuhan serta bandara, Hutama Karya juga mempercepat penyelesaian proyek Pembangunan Dermaga Pelabuhan Anggrek di Gorontalo dengan progress 50% serta Pembangunan Fasilitas Sisi Darat Bandar Udara VVIP IKN.

“Kami memastikan seluruh proyek garapan Hutama Karya yang mendukung Asta Cita tersebut tidak hanya rampung tepat waktu namun juga tepat mutu,” tutur Adjib.

Tahun 2025, Hutama Karya membidik sejumlah proyek infrastruktur atau proyek strategis nasional baru yang sejalan dengan Asta Cita pemerintah utamanya dalam pembangunan jalan, pembangunan koridor penghubung, serta pembangunan bendungan.

“Dari sisi proyek gedung, Hutama Karya memfokuskan pada optimalisasi fasilitas kesehatan dengan mengejar proyek Rumah Sakit di beberapa wilayah terpencil di Indonesia,” katanya.

“Berbekal portofolio yang cukup matang dalam pembangunan Jalan, Bendungan, hingga Gedung, kami siap mengeskalasi sumber daya yang dimiliki untuk fokus pada proyek infrastruktur berkualitas dan berkelanjutan mendukung program prioritas pemerintah. Hutama Karya akan mengedepankan inovasi teknologi, pemberdayaan tenaga kerja, hingga penggunaan material lokal yang berkualitas sehingga kehadiran proyek dapat dirasakan langsung manfaatnya bagi masyarakat sekitar,” tambah Adjib.

Dari sisi JTTS, di tahun 2025 Hutama Karya akan menyelesaikan 6 ruas tol yaitu Junction Palembang, Betung – Tempino – Jambi Seksi 4 (Tempino – Ness), Rengat – Pekanbaru Seksi Lingkar Pekanbaru (Bypass Pekanbaru – Siak), Palembang – Betung Sebagian Seksi 1 (Gandus – Rengas), Palembang – Betung Seksi 2 (Rengas – Pulau Rimo – Pangkalan Balai), dan Palembang – Betung Seksi Struktur (IC Gandus, IC Pulau Rimo, dan TIP STA 71) dengan pembebasan lahan selesai pada TW II 2025. Perusahaan juga merencanakan perolehan PPJT baru untuk 2 ruas JTTS yakni Tol yaitu Jambi – Rengat sepanjang 192,23 Km dan Rengat – Pekanbaru (Seksi Rengat – Junction Pekanbaru) sepanjang 176,20 Km.

“Pengusahaan kedua ruas Jalan Tol tersebut juga selaras dengan arah pemerintah untuk mendukung jaringan transportasi dan pengembangan kawasan strategis seperti Kawasan Industri Kuala Enok, Kawasan Taman Nasional Berbak dan Bukit Tigapuluh, Komplek Candi Muaro Jambi, dan Taman Nasional Kerinci Seblat. Sedangkan ruas Jalan Tol Rengat – Pekanbaru (Seksi Rengat – Junction Pekanbaru) dapat mendukung pengembangan kawasan strategis seperti Kawasan Industri Tanjung Buton dan Kawasan Industri Pulau Burung,” kata Adjib Al Hakim.

Related Articles

Back to top button