Ekonomi

Ketum REI Joko Suranto Siap Sukseskan Program Prabowo Bangun 3 Juta Rumah per Tahun

Sektor properti telah memberi kontribusi besar pada PDB nasional sebesar 14 persen.

Sakawarta, Jakarta – Ketua Umum DPP Realestat Indonesia (REI) Joko Suranto mengatakan pihaknya berkomitmen menyukseskan Program 3 Juta Rumah setiap tahun yang dikemukakan oleh adik kandung presiden terpilih Prabowo Subianto, Hashim Djojohadikusumo.

Menurut Joko Suranto, program pembangunan 3 juta rumah per tahun menjadi sebuah loncatan tinggi bagi industri perumahan nasional di masa mendatang.

“Oleh karena, program pengentasan angka kemiskinan termasuk lewat penyediaan hunian secara masif sebanyak 3 juta unit bagi masyarakat di pedesaan dan perkotaan menjadi sejalan (inline) dengan usaha mengentaskan backlog. Kami dari REI komit mendukung program yang sangat mulia ini,” ujar Joko dalam keterangannya di Jakarta, Jumat (11/10/2024).

Dia menambahkan, saat ini bangsa Indonesia sedang menghadapi angka backlog (kekurangan) pasokan rumah yang sangat besar mencapai 12,7 juta unit. Ironisnya, angka itu tidak banyak mengalami perubahan setidaknya dalam 10 tahun terakhir.

Ketua Umum DPP REI Joko Suranto (kanan) dan Ketua Satuan Tugas Perumahan presiden terpilih Prabowo Subianto yakni Hashim S. Djojohadikusumo dalam acara dialog di Jakarta. Foto: ist.

Sektor properti telah memberi kontribusi besar pada PDB nasional sebesar 14 persen, menyumbang anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) sebesar 9 persen, pendapatan asli daerah (PAD) antara 35-55 persen dan mampu menyerap tenaga kerja sebanyak 14-17 juta orang.

Baca Juga  Menteri PKP Maruarar Sirait Matangkan Rencana Penurunan Biaya Rumah MBR

Sektor ini juga berperan dalam menurunkan angka kemiskinan sebesar 8 persen, serta menekan stunting seperti yang dicita-citakan presiden terpilih Prabowo Subianto.

Menurut Joko, karena memiliki keterkaitan dengan hampir 185 industri lainnya di sektor riil, sektor properti jelas memiliki dampak besar bagi bergeraknya perekonomian.

Sebagai bisnis padat karya, sektor properti mampu menyerap banyak tenaga kerja yaitu hampir 13 juta-19 juta orang.

Dengan kontribusi yang cukup strategis itu, maka industri properti sangat-sangat pantas menjadi tulang punggung (backbone) utama bagi pertumbuhan ekonomi nasional.

“Termasuk untuk mendukung pencapaian target pertumbuhan ekonomi Indonesia sebesar 8 persen per tahun untuk mencapai Indonesia Emas tahun 2045. Sektor properti dan di dalamnya perumahan akan bertindak sebagai pengungkit perekonomian nasional sesuai dengan paradigma yang diusung propertinomic,” katanya.

Related Articles

Back to top button