Ekonomi

Koperasi Desa Merah Putih Bom Waktu Prabowo

Belum terlambat untuk injak pedal rem, sebelum masuk jurang.

Sakawarta, Jakarta – Ekonom dari Universitas Paramadina Wijayanto Samirin memprediksi Koperasi Desa Merah Putih (KMP) akan menjadi bom waktu bagi Presiden RI Prabowo Subianto.

Wijayanto pun mengungkap beberapa catatan dan alasannya. Musabab pertama, KMP diluncurkan dengan pinjaman Himpunan Bank Milik Negara (Himbara) seperti Bank Mandiri, BNI, BRI, BTN hingga BSI dari gelontoran anggaran Rp200 triliun.

Adapun keran anggaran senilai Rp200 triliun tersebut dibuka oleh Menteri Keuangan (Menkeu) Purbaya Yudhi Sadewa, mantan Ketua Dewan Komisioner Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) yang didapuk menggantikan Sri Mulyani Indrawati sebagai bendahara negara.

“Himbara memberikan kredit, bukan berdasar analisa kredit karena tidak bisa dianalisa, tetapi karena jaminan Dana Desa,” kata Wijayanto dalam keterangannya dikutip Minggu (21/9/2025).

Ia juga mendengar kabar ihwal KMP ini akan diisi oleh para pencari kerja yang notabene mengejar gaji bulanan, bukan entrepreneur yang punya ide.

Wijayanto memperkirakan, Koperasi Desa ini bakal beroperasi tanpa inovasi.

“Pinjaman Rp3 miliar akan habis dalam 1-2 tahun untuk opex dan investasi yang bisa jadi sarat korupsi,” ucapnya.

Sehingga, lanjutnya, ekses dari hal tersebut akan menimbulkan kredit macet dan jaminan Dana Desa diambil oleh bank.

Baca Juga  Prabowo: Ada yang Mau Memisahkan Saya dengan Pak Jokowi, Lucu Juga

“Berapa yang akan macet? BumDes yang persiapannya lebih matang dan partisipatif saja hanya sekitar kurang dari 10% yang survive, Kopdes akan lebih rendah lagi,” katanya.

Dengan demikian, menurut dia, rakyat dari puluhan ribu desa bakal marah, karena merasa dananya diambil.

“Dana Desa hilang, ada kerugian negara, jadi kasus megakorupsi. Belum terlambat untuk injak pedal rem, sebelum masuk jurang,” kata Wijayanto Samirin.

Related Articles

Back to top button