Lazuardi Nurdin Kembali Nakhodai PAKKI
Saat ini jumlah Tenaga Ahli K3 Konstruksi yang bersertifikat terdata di angka 21.812 orang dan 320 Tenaga Ahli Keselamatan Konstruksi bersertifikat.
Sakawarta, Jakarta – Ir. Lazuardi Nurdin, CSP, IPU, ASEAN Eng kembali menakhodai Perkumpulan Ahli Keselamatan Konstruksi Indonesia (PAKKI).
Pria kelahiran Aceh, 59 tahun lalu ini terpilih secara aklamasi dalam Musyawarah Nasional (Munas) ke-2 yang diselenggarakan di Jakarta, Minggu (8/12/2024) malam dan dihadiri 21 DPW PAKKI seluruh Indonesia.
Ada begitu banyak agenda dan program yang akan dilakukan oleh PAKKI setelah Lazuardi kembali mendapat amanah dari seluruh anggotanya untuk menjadi Ketua Umum PAKKI periode ke-2.
“Salah satunya adalah meningkatkan kompetensi anggota-anggota PAKKI di wilayah. Hal ini sejalan dengan apa yang diamanatkan dalam aturan LPJK bahwa asosiasi harus mengembangkan anggota-anggotanya melalui program Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (PKB),” kata Lazuardi saat ditemui usai penyelenggaraan Munas ke-2, dikutip Selasa (10/12/2024).
Anggota Keselamatan Konstruksi (KK) Kementerian PU ini sadar bahwa jumlah ahli keselamatan konstruksi yang bersertifikat di Indonesia, masih kurang sebanding dengan total objek pengawasan K3 yang mencapai lebih dari 120.000. Saat ini jumlah Tenaga Ahli K3 Konstruksi yang bersertifikat terdata di angka 21.812 orang dan 320 Tenaga Ahli Keselamatan Konstruksi bersertifikat.
“Terkait jumlah anggota yang ahli keselamatan konstruksi, PAKKI baru saja mendapatkan lisensi itu sehingga kami akan mendorong semua anggota kami yang tadinya Ahli K3 Konstruksi untuk mengambil kompetensi Ahli Keselamatan Konstruksi. Untuk menjadi ahli keselamatan konstruksi, syaratnya adalah harus sarjana teknik,” katanya.
Itu sebab, kata Lazuardi, Munas ke-2 PAKKI mengusung tema “Peningkatan Kompetensi Anggota PAKKI Dalam Rangka Menyongsong Indonesia Maju dan Generasi Emas 2045.” Lewat tema ini, PAKKI berharap bisa bersinergi dengan pemerintah dalam mewujudkan visi Indonesia Emas 2045.
Munas PAKKI bertujuan untuk merumuskan kebijakan strategis dalam meningkatkan standar keselamatan konstruksi nasional sekaligus merespons tantangan global. Selain itu juga melakukan penguatan standar keselamatan untuk konstruksi berkelanjutan.
Lazuardi menekankan pentingnya langkah konkret dalam penguatan budaya keselamatan di sektor konstruksi.
”Konstruksi berkelanjutan tidak hanya soal hasil akhir, tetapi juga proses yang menjamin keselamatan pekerja dan keberlanjutan lingkungan. Kegiatan Munas ini menjadi momentum bagi anggota PAKKI untuk menyelaraskan visi dan menyusun solusi. Kegiatan ini juga merupakan komitmen PAKKI dalam mewujudkan pembangunan infrastruktur yang lebih aman, efisien, dan berdaya saing,” kata Sarjana Teknik Mesin jebolan Universitas Islam Sumatera Utara (UISU) tahun 1991 ini.
“Dengan membangun anggota yang profesional dan berintegritas, PAKKI berharap dapat mempercepat tercapainya pembangunan infrastruktur yang aman, berkelanjutan, dan berdaya saing global sesuai dengan visi besar Indonesia Maju,” Lazuardi menambahkan.
Bagi Lazuardi, PAKKI adalah rumah keduanya. Tenaga Ahli di Kementerian PU ini tercatat sebagai salah satu dari 45 pendiri Asosiasi Ahli K3 Konstruksi Indonesia (A2K4I), nama sebelum PAKKI.
Ia bahkan sudah memimpin PAKKI sejak masih bernama A2K4-Indonesia. Pada 2020, ketika A2K4-Indonesia berganti nama menjadi PAKKI, Lazuardi Nurdin menjadi Ketua Umum pertama. Dan, kini ia kembali menakhodai PAKKI untuk periode 2024-2028. (Hasanuddin)