Maruarar Sirait dan Dedi Mulyadi Ajak MBR Manfaatkan Pembiayaan Home Perumahan
Masyarakat bisa meningkat perekonomiannya dan bisa menghuni rumah subsidi yang layak dan berkualitas.

Sakawarta.com, Jakarta – Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) Maruarar Sirait dan Gubernur Jawa Barat (Jabar) Dedi Mulyadi mengajak masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) di Kabupaten Subang untuk memanfaatkan fasilitas pembiayaan mikro perumahan yakni “Pembiayaan Home” daripada meminjam dana dari rentenir atau “bank emok”.
Maruarar Sirait pun mengucapkan terima kasih atas dukungan Gubernur Jawa Barat Kang Dedi Mulyadi alias KDM atas kolaborasi pembiayaan mikro perumahan untuk masyarakat Jabar.
“Daripada mereka meminjam dana dari rentenir, lebih baik memanfaatkan fasilitas pembiayaan home untuk merenovasi rumah ataupun meningkatkan usaha kecil yang dimiliki,” ujar Menteri PKP Maruarar Sirait di Kabupaten Subang, Jawa Barat, dikutip Kamis (24/7/2025).
Menurut Maruarar Sirait atau Ara, masalah rentenir dan tengkulak banyak dihadapi oleh masyarakat di seluruh Indonesia.
Hal ini, kata dia, tentunya menjadi hal yang perlu mendapat perhatian khusus dari pemerintah agar masyarakat tidak terjerat utang berkepanjangan.
“Lewat program pembiayaan home ini, KDM bisa membebaskan masyarakat dari rentenir dan tengkulak dan enggak usah marah-marah untuk menghadapi rentenir. Tapi kita hadapi lewat program pembiayaan mikro perumahan yang prosesnya lebih mudah, lebih murah dan lebih cepat untuk masyarakat sehingga enggak ada masyarakat meminjam uang dari rentenir,” terangnya.
Menteri PKP juga menyempatkan berbincang dengan sekitar 10 orang ibu-ibu yang yang memanfaatkan “Pembiayaan Home” ini.
Menurut dia, mereka kebanyakan mendapat pinjaman sebesar Rp1 juta untuk modal usaha yang bunganya terjangkau dan pencairannya cepat hanya sekitar 3 hari.
Selain itu, Maruarar juga menyerahkan kunci rumah subsidi secara simbolis kepada 20 orang yang memanfaatkan KPR FLPP dari Bank BJB.
Menteri Ara berharap dengan “Pembiayaan Home” ini masyarakat bisa meningkat perekonomiannya dan bisa menghuni rumah subsidi yang layak dan berkualitas.
“Presiden Prabowo Subianto memerintahkan agar ada karpet merah untuk masyarakat di bidang perumahan dan kami laksanakan lewat BPHTB dan PBG gratis. Ada sekitar 26 juta RTLH yang perlu direnovasi dan jumlahnya di Jabar cukup banyak dan saya yakin KDM bisa membuat perubahan mendasar di Jabar lewat program perumahan,” ujarnya.
Gubernur Jabar Kang Dedi Mulyadi menjelaskan, ada beberapa hal yakni di Jabar terjadi dilewatkan pengelolaan pembangunan perumahan. Di satu sisi kebutuhan tanah semakin sempit. Namun, kebutuhan rumah juga semakin meningkat.
“Lewat pembiayaan mikro perumahan nanti masyarakat yang sudah memiliki tanah atau RTLH namun ingin membangun dan merenovasi rumah bisa menggunakan “Pembiayaan Home” dengan angsuran yang ringan,” katanya.
Kegiatan Kolaborasi Pembiayaan Mikro Perumahan atau “Pembiayaan Home” dilaksanakan di Lembur Pakuan yang merupakan Kediaman Gubernur Jabar pada Selasa (22/7/2025).
Kegiatan ini diinisiasi oleh Kementerian PKP bersama Pemerintah Provinsi Jawa Barat, PT. Sarana Multigriya Finansial (Persero) atau SMF, Badan Pengelola Tabungan Perumahan Rakyat (BP Tapera), Permodalan Nasional Madani (PNM) dan Bank BJB.