Maruarar Sirait Ikat BCA dan BP Tapera sebagai Penyalur FLPP, Targetkan 350.000 Rumah Subsidi Diserap Pasar
Realisasi penyaluran FLPP Kuartal I Tahun 2025 yang mencapai 53.874 unit.

Sakawarta, Jakarta – Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) Maruarar Sirait atau Ara mengajak Bank Central Asia (BCA) untuk menyalurkan Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) untuk masyarakat berpenghasilan rendah (MBR).
Ara berkata, dengan masuknya BCA dalam jajaran Bank penyalur FLPP, diharapkan mampu meningkatkan akses masyarakat luas untuk bisa memiliki rumah layak huni dan berkualitas dengan KPR FLPP yang DP nya hanya 1 persen. Di sisi bersamaan, harga rumahnya terjangkau dan cicilan yang tetap selama masa tenor.
“Hari Jumat tanggal 23 Mei 2025 menjadi hari bersejarah dalam sektor perumahan, dimana bank swasta terbesar di Indonesia yakni Bank Central Asia (BCA) meneken perjanjian kerja sama dengan Badan Pengelola Tabungan Perumahan Rakyat (BP Tapera) sebagai penyalur Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP),” ujar Menteri PKP Maruarar Sirait di Kantor DJKN, Kementerian Keuangan, Jakarta, dikutip Sabtu (24/5/2025).
Menteri PKP Maruarar Sirait menyaksikan secara langsung prosesi penandatanganan MoU antara Presiden Direktur BCA Jahja Setiaatmadja dengan Komisioner BP Tapera Heru Pudyo Nugroho di Kantor DJKN Kementerian Keuangan, Jakarta, Jumat (23/5/2025).
Menteri PKP juga berharap jajaran pimpinan di Kementerian PKP dan BP Tapera untuk memperluas pasar perumahan dengan menggandeng lebih banyak bank – bank swasta dalam penyaluran FLPP.
Terlebih, kata dia, realisasi penyaluran FLPP Kuartal I Tahun 2025 yang mencapai 53.874 unit. Jumlah realisasi FLPP tersebut naik 1.173,92 persen atau 11 kali lipat dari kuartal I tahun 2024.
“Terima kasih kepada Presiden Komisaris BCA yang telah ikut dalam penyaluran FLPP. BCA adalah bank dengan aset sebesar Rp1.400 triliun, dan menjadi bank swasta terbesar di Indonesia. Dengan jaringan BCA seluruh Indonesia tentu akan memperluas penyaluran FLPP. Kalau ini BCA mulai dengan seribu unit saya yakin dari seribu unit ini bisa naik berpuluh-puluh kali,” katanya.
Lebih lanjut Ara mengeklaim, selain BCA saat ini juga sudah banyak bank-bank swasta yang sudah mulai masuk dan berminat dalam penyaluran FLPP misalnya Bank Nobu dan Bank Artha Graha.
“Ini artinya apa? Mohon maaf ya, ini bukan percaya sama saya, tapi kepercayaan kepada Presiden Prabowo Subianto. Artinya ada trust karena kepercayaan yang tinggi kepada Presiden khususnya pada Program 3 Juta Rumah,” katanya.
Terkait dengan komitmen dan jumlah target FLPP oleh BCA, imbuhnya, perlu didetailkan oleh BP Tapera.
“Saya juga optimis FLPP untuk 350.000 bisa kita lewati. Mohon doa dan dukungan dari semua pihak. Saat ini selain bank penyalur FLPP yang perlu disiapkan adalah developer dan konsumen dan lahannya. Bank BCA sebagai bank penyalur tentu sudah pelajari skemanya,” katanya.
Presiden Direktur BCA Jahja Setiaatmadja mengaku senang bisa dilibatkan oleh Menteri PKP dalam penyaluran FLPP. Menurutnya, Program 3 Juta Rumah perlu mendapat dukungan dari berbagai pihak termasuk perbankan.
“Program 3 Juta Rumah merupakan program Presiden Prabowo yang harus di dukung semua pihak. Ini merupakan upaya meningkatkan harkat hidup orang banyak khususnya MBR tapi yang memiliki kemampuan untuk membayar angsuran,” ujarnya.