Site icon sakawarta.com

Menkeu Purbaya Tegur Bank yang Hanya Bisa Serap Rp7 Triliun dari Rp200 Triliun

Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa memberikan keterangannya di Istana Kepresidenan, Jakarta, pada Rabu, 10 September 2025. Foto: BPMI Setpres/Rusman.

Sakawarta, Jakarta – Menteri Keuangan (Menkeu) Purbaya Yudhi Sadewa menegur himpunan bank negara (Himbara) atau pihak bank pelat merah yang mengaku hanya mampu menyerap Rp7 triliun dari total dana yan digelontorkon pemerintah mencapai Rp200 triliun.

“Tahu tidak, waktu saya mau salurin Rp200 triliun banknya bilang apa? ‘Saya hanya sanggup menyerap Rp 7 triliun’. Saya bilang enak saja, kasih ke sana semua biar mereka mikir. Jadi bukan saya saja yang mikir, mereka yang mikir,” ucap Menkeu Purbaya dalam konferensi pers di Istana Kepresidenan Jakarta, dikutip Selasa (16/9/2025).

Menurut Menkeu Purbaya, para direktur utama bank pelat merah sempat pusing menerima dana jumbo dari pemerintah.

“Sekarang saja sudah pusing, lu minta nambah. Lu ngomong ke dirut bank deh, dia sudah pusing, ‘aduh dikasih duit banyak nih, aduh’,” kata Purbaya sambil menepuk kening, menirukan reaksi bankir.

Sebagaimana diketahui, Pemerintah mengalihkan dana Rp200 triliun dari Bank Indonesia ke Bank Himbara. Dana ditempatkan dalam bentuk deposito di lima bank, yakni Mandiri, BNI, BRI, BTN, dan BSI.

Menurut Purbaya, deposito itu tidak akan ditarik selama enam bulan ke depan.

“Kalau Rp200 triliun saja (yang dialihkan ke Bank Himbara) tidak akan mengganggu kondisi saya. Dalam arti saya tidak harus terpaksa menarik dari perbankan dalam keadaan kepepet,” ujarnya.

Ia menegaskan bahwa dana tersebut cukup berkelanjutan, baik untuk perbankan maupun pembiayaan pembangunan.

“Jadi harusnya itu jumlah yang cukup sustainable untuk di bank maupun untuk pembiayaan program pembangunan yang lain,” kata dia.

Purbaya menambahkan, langkah ini bukan memakai Saldo Anggaran Lebih (SAL) atau Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran (SiLPA). Tujuannya ialah memperkuat likuiditas perbankan agar kredit bisa tumbuh dan mendukung pertumbuhan ekonomi.

“Dana Rp200 triliun masuk ke sistem perbankan hari ini dan mungkin banknya habis itu bingung berpikir nyalurin ke mana. Pasti pelan-pelan akan dikredit sehingga ekonominya bisa bergerak,” ucap Purbaya dalam konferensi pers di Gedung Kemenko Perekonomian pekan lalu.

Exit mobile version