Mitra Bukalapak Ajak Pemilik Warung Makin Melek Digital Lewat Program Mentorship
Sebagai pemilik warung, menjaga batas antara pekerjaan dan waktu pribadi juga diperlukan. WhatsApp Business menjadi solusi untuk tetap dapat menikmati waktu istirahat sambil terus responsif terhadap chat pelanggan.
Sakawarta, Jakarta – Mitra Bukalapak, platform online-to-offline (O2O) besutan Bukalapak, kembali mengadakan program edukasi dan pendampingan intensif untuk 60 pemilik warung dari seluruh Indonesia. Kegiatan dikemas dalam Mitra Mentorship Program Batch 4, yang mengajak Mitra untuk semakin cakap digital dengan mengoptimalkan penggunaan WhatsApp Business bagi warung, lewat program edukasi yang dilakukan secara daring.
Sebagai sentra pemenuhan kebutuhan rumah tangga terdekat, warung seringkali dikunjungi oleh pelanggan tanpa mengenal waktu. Hal ini menuntut pemilik warung untuk selalu siap melayani transaksi kapanpun dibutuhkan.
Demi menghadirkan layanan terbaik, pemilik warung kini semakin menyadari pentingnya penggunaan WhatsApp Business. Fitur-fitur seperti katalog dan balasan pesan otomatis membantu mereka dalam menjalankan operasional dan meningkatkan pertumbuhan warung.
Fachruddin Indra Kumara, yang akrab disapa Udin, merupakan salah satu Mitra yang berhasil mengadopsi WhatsApp Business dalam aktivitas berjualan sehari-harinya. Pemilik warung asal Yogyakarta ini kemudian dipilih sebagai mentor dalam Mitra Mentorship Program Batch 4 selama 22-28 April 2024.
“Sebagai pemilik warung, menjaga batas antara pekerjaan dan waktu pribadi juga diperlukan. WhatsApp Business menjadi solusi untuk tetap dapat menikmati waktu istirahat sambil terus responsif terhadap chat pelanggan. Lewat berbagai konten edukasi yang dihadirkan Komunitas Juwara, saya percaya teknologi akan semakin canggih untuk memberikan kemudahan. Salah satunya ialah pesan otomatis yang menjadi amunisi untuk terus menjaga interaksi dengan pelanggan,” ujar Udin dalam rilis pers dikutip Kamis (2/5/2024).
Program mentorship kali ini adalah upaya lanjutan dari Komunitas Juwara untuk mengedukasi Mitra. Dalam dua modul pembelajaran, mentee memiliki kesempatan untuk menjelajahi berbagai fitur seperti profil bisnis, salam, pesan di luar jam kerja, balas cepat, dan label chat. Mentor juga membagikan anjuran setelan privasi untuk menjaga keamanan akun serta tips dalam berinteraksi dengan pelanggan.
Guna menciptakan iklim belajar yang kolaboratif dan dapat diterima dengan mudah, program mentorship menyelenggarakan diskusi aktif antar mentee. Tingginya tingkat antusiasme tercermin dari beragam pertanyaan yang diajukan, mulai dari cara menyusun pesan otomatis yang menarik, penjadwalan konten untuk status, hingga pemanfaatan WhatsApp Business dalam operasional harian.
Pada akhir sesi, para pemilik warung diajak untuk melakukan praktik langsung melalui serangkaian misi. Hasilnya, Ahmad Prasetio asal Jakarta Timur ditetapkan sebagai pemenang utama karena berhasil mengimplementasikan WhatsApp Business secara menyeluruh dalam operasional warungnya.
Selain itu, Achmad Kuzaini, Ranti Laraswati, Titi Sunarti, Regina Deasy, dan Septiana Ike Puspitasari ditetapkan sebagi lima mentee terbaik karena telah menuntaskan semua misi.
“Komitmen Mitra Bukalapak terhadap peningkatan kualitas pemilik warung dan agen individu terwujud melalui beragam upaya. Selain memberdayakan mereka dengan akses ke puluhan produk digital dan finansial, kami juga memberikan bekal edukasi agar mereka dapat mengoptimalkan aplikasi maupun fitur yang tersedia di ponsel. Langkah ini bertujuan untuk mendorong peningkatan bisnis warung secara signifikan lewat pemanfaatan teknologi yang tersedia,” jelas Gitaditya Witono, AVP Mitra Marketing & Partnership, Mitra Bukalapak.
Mitra Bukalapak terus berkomitmen meningkatkan taraf hidup pelaku usaha mikro dengan melibatkan Komunitas Juwara, yang saat ini memiliki lebih dari 130 ribu anggota. Selain menghadirkan fasilitas digital yang mumpuni serta mudah diakses di setiap area, Mitra Bukalapak juga berhasil meningkatkan pendapatan mereka hingga 3x lipat.
Pemilik Warung Cakap Teknologi
Udin, semula hanya membantu ibunya dalam berjualan soto di warung. Namun, dengan semangat kewirausahaan yang tinggi, ia memulai usaha sendiri dari ruang tamu dan aktif mengeksplorasi hal-hal baru yang dapat membantu dalam berjualan.
“Sejak 2017, saya menggunakan Mitra Bukalapak untuk keperluan transaksi. Dua tahun berikutnya, saya mulai memanfaatkan WhatsApp Business untuk interaksi dengan pelanggan. Dan baru-baru ini, saya juga aktif mencoba aplikasi seperti Canva dan Capcut untuk membuat materi promosi,” pungkasnya.
Dengan pertumbuhan usahanya yang semakin pesat, Udin mampu menambah printer untuk fotokopi dan kulkas untuk menjual minuman kemasan. Selain itu, ia juga melengkapi warungnya dengan berbagai metode pembayaran non-tunai seperti QRIS dan kartu debit.
Melalui Program Mentorship, Udin mengajak pemilik warung lainnya untuk lebih berani berinovasi dan keluar dari zona nyaman dengan memperkaya diri melalui pengoptimalan teknologi. Menurutnya, pemanfaatan fitur yang tersedia di ponsel masing-masing merupakan kunci agar usaha dapat terus relevan.
“Materi dan pengalaman yang disampaikan Juragan Udin dalam sesi mentorship sangat menginspirasi. Selain dapat menjawab pelanggan secara otomatis, pengelompokan pelanggan menggunakan label dengan WhatsApp Business membantu pelayanan saya jadi lebih cepat dan efektif,” pungkas Ahmad, pemenang utama misi mentorship batch 4.
Sejak bergabung dengan Mitra Bukalapak, Ahmad bukan hanya mendapat pengetahuan baru untuk meningkatkan operasional warung, namun juga kenaikan pendapatan hingga 2x lipat.