Sakawarta, Jakarta – Perpanjangan jalur LRT Jabodebek fase II sampai area Bogor, Jawa Barat, masih belum bisa dilakukan lantaran uji kelayakannya atau feasibility study (FS) masih disusun. Hal tersebut diungkap oleh Executive Vice President LRT Jabodebek Mochamad Purnomosidi.
Purnomo berkata, saat ini pihaknya tengah menyusun FS bersama dengan Kementerian Perhubungan (Kemenhub) dan Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Kementerian PPN/Bappenas).
“Kita masih sedang menyusun feasibility study-nya ini dalam rangka nanti mencari investor,” ujarnya dalam acara Tour Depo LRT Jabodebek di Jakarta, dikutip Kamis (6/3/2025).
Kata Purnomosidi, pihaknya sudah berdiskusi dengan beberapa investor dari berbagai negara yang tertarik untuk menanamkan modalnya ke proyek LRT Jabodebek hingga ke Bogor. Pembicaraan masih sebatas diskusi.
“Ada beberapa negara lain seperti UAE, Korea, Jepang, dan Eropa juga ada yang sudah mulai bertanya dan berdiskusi dengan kami terkait kelanjutan dari proyek LRT Jabodebek fase II,” ucapnya.
Perihal anggaran yang akan dibutuhkan untuk pembangunan proyek itu, Purnomo belum bisa menjawab. Namun, menurut dia, anggaran yang dibutuhkan nantinya tidak akan lebih murah dibandingkan dengan pembangunan proyek fase I.
“Kami menunggu studi kelayakannya dulu sehingga kita tahu nilai proyeknya. Tapi untuk panjang lintasan 23 kilometer ini akan kita pastikan jauh lebih rendah dibandingkan fase I,” katanya.
Sebagai informasi, pembangunan LRT Jabodebek, termasuk perpanjangan jalur ke Bogor, telah diatur dalam Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 49 Tahun 2017.