DaratTransportasi

Profil Fakta-fakta Menarik Stasiun Tanah Abang yang Diresmikan Presiden Prabowo

Sakawarta, Jakarta – Presiden Prabowo Subianto dijadwalkan meresmikan proyek revitalisasi Stasiun Tanah Abang Baru di Jakarta Pusat pada Selasa (4/11/2025).

Stasiun Tanah Abang merupakan salah satu stasiun kereta api paling sibuk di Jakarta yang menjadi penghubung utama, serta dimanfaatkan oleh puluhan ribu penumpang setiap harinya, terutama pengguna KRL Commuter Line Jabodetabek.

Proyek revitalisasi Stasiun Tanah Abang yang menelan anggaran lebih dari Rp309 miliar ini bertujuan untuk mentransformasi stasiun tersebut menjadi pusat integrasi transportasi modern sehingga ditargetkan mampu melayani 300.000 penumpang per hari.

Proyek ini melibatkan tiga kontraktor utama, yakni PTPP untuk bangunan dan jalur rel, PT Chikal Prima Rasa untuk sistem listrik dan sinyal, serta PT KAPM untuk penataan lanskap dan fasilitas umum.

Adapun revitalisasi mencakup pembangunan gedung stasiun baru dengan luas bangunan 18.150 m2, revitalisasi jalur eksisting sepanjang 1.489 meter single track, serta penambahan dan pengembangan berbagai fasilitas penunjang.

Transformasi Stasiun Tanah Abang meliputi perluasan jalur dan peron. Di mana jumlah jalur rel aktif bertambah dari empat menjadi enam trek. Kemudian, jumlah peron bertambah dari dua menjadi empat peron sehingga dapat meningkatkan kapasitas layanan penumpang yang sebelumnya hanya dapat menampung sejumlah 150.000 orang menjadi 300.000 orang per hari.

Sejarah Singkat dan Fakta-fakta Menarik Stasiun Tanah Abang

Stasiun Tanah Abang juga menyimpan sejarah panjang sejak masa kolonial Belanda. Resmi beroperasi pada 1 Oktober 1899 sehingga menjadikan stasiun ini salah satu stasiun tertua di Jakarta. Pada masa itu, pembangunan jalur kereta dilakukan oleh perusahaan kereta api milik pemerintah kolonial Belanda, Staatsspoorwegen (SS).

Usianya sudah lebih dari 120 tahun. Lokasi stasiun ini juga hanya beberapa meter dari Pasar Tanah Abang, pusat grosir perdagangan tekstil yang terkenal hingga mancanegara.

Lokasi stasiun ini sangat strategis karena dekat juga dengan Terminal Bus Tanah Abang, Kawasan Sudirman dan Thamrin.

Baca Juga  Pelita Air Siap Datangkan Tiga Pesawat Airbus Dukung Penambahan Rute Penerbangan

Sebelum era KRL listrik, Tanah Abang menjadi titik awal perjalanan kereta jarak jauh ke arah barat Pulau Jawa.

Jalur pertama yang dibuka menghubungkan Tanah Abang–Rangkasbitung, yang menjadi rute penting untuk mengangkut hasil bumi dari Banten menuju Batavia (Jakarta).

Nama Tanah Abang sendiri sudah dikenal sejak abad ke-18 sebagai kawasan perdagangan dan permukiman. Kehadiran stasiun ini kemudian memperkuat peran wilayah tersebut sebagai salah satu pusat ekonomi dan mobilitas masyarakat di Batavia.

Stasiun Tanah Abang telah melalui masa kolonial Belanda, pendudukan Jepang, hingga era transportasi modern saat ini.

Lebih dari satu abad kemudian, Stasiun Tanah Abang menjelma menjadi pusat transportasi utama Jakarta. Stasiun ini melayani berbagai rute KRL seperti:

  • Tanah Abang – Serpong
  • Tanah Abang – Parung Panjang
  • Tanah Abang – Maja
  • Tanah Abang – Rangkasbitung

Penumpang kereta commuter line dari arah Bogor misalnya, kini mulai diturunkan di stasiun baru tersebut.

Adapun peron jalur 1 dapat digunakan untuk transit ke tujuan Duri, Angke, Kampung Bandan atau Bekasi, Cikarang via Pasar Senen. Peron jalur 2 menjadi transit tujuan Manggarai, Bekasi, Cikarang via Manggarai. Peron jalur 3 hanya mengakomodir pengguna turun dari arah Rangkasbitung, selanjutnya rangkaian dikosongkan. Lalu, peron jalur 5 dan 6 bertujuan ke Serpong, Parung Panjang, Tigaraksa, Rangkasbitung.

Stasiun Transit Tanah Abang melayani 192 perjalanan lintas Rangkasbitung per hari dan 262 perjalanan lintas Cikarang.

Setiap hari, puluhan ribu penumpang beraktivitas di stasiun ini, menjadikannya salah satu yang tersibuk di jaringan KAI Commuter Jabodetabek.

Dalam catatan KAI, volume pengguna pada tahun 2024 mencapai 32.322.788 dan data sampai September 2025 saja, Stasiun Tanah Abang telah melayani 24.1997.185 pengguna kereta api.

Bangunan stasiun juga telah beberapa kali direnovasi agar lebih modern dan nyaman bagi penumpang. Pada tahun 2023, pemerintah dan PT KAI mengumumkan rencana revitalisasi besar Stasiun Tanah Abang untuk dijadikan pusat transit terpadu (transit hub) yang menghubungkan KRL, bus, dan moda transportasi lainnya.

Related Articles

Back to top button