Proyek Galian Pipa Bikin Macet, Heru Budi Angkat Bicara
Galian itu kegiatan PAM Jaya, kalau kita tidak lakukan sejak sekarang, krisis air bersih akan mengadang kita.
Sakawarta, Jakarta – Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono menyinggung perihal proyek galian pipa di sejumlah wilayah Jakarta yang memakan badan jalan dan tidak jarang membuat kemacetan lalu lintas.
Dia mengungkapkan, keberadaan proyek galian yang ada di sejumlah wilayah Jakarta merupakan bagian dari upaya pihaknya dalam menghadapi krisis air bersih. Ini menjadi tugas dan tanggung jawab PAM Jaya.
“Galian itu kegiatan PAM Jaya, kalau kita tidak lakukan sejak sekarang, krisis air bersih akan mengadang kita,” kata Heru kepada wartawan di Jakarta, dikutip Senin (15/7/2024).
Dia menegaskan, adanya tujuan keterjangkauan air bersih itu tentunya berimbas terhadap risiko di lapangan seperti kemacetan. Terlebih, target galian saluran air tersebut harus selesai pada 2030-2035.
Pemerintah Provinsi DKI pun meminta maaf dan berupaya menekan kemacetan dengan memberlakukan rekayasa lalu lintas di berbagai titik lokasi galian.
“Kami atas nama Pemprov DKI minta maaf ada gangguan lalu lintas. Tetapi kalau ini tidak kita lakukan dari sekarang, kapan lagi. Tahun 2030-2035 itu tidak lama lagi ya,” ujar Heru.
Selain untuk persiapan menghadapi krisis air bersih, tujuan galian ini diharapkan bisa mengurangi penurunan muka tanah yang terjadi setiap tahun.
Pemerintah Provinsi DKI menyatakan proyek galian dilakukan secara bertahap sehingga pihaknya meminta masyarakat untuk bisa mendukung upaya tersebut.
“Seperti di Kali Malang sekitar Jatiwaringin begitu digali tidak sampai seminggu sudah tutup dan seterusnya, memang bertahap dan masih berjalan,” ujarnya.
Sementara, jalan di kawasan Rasuna Said, Setiabudi, Jakarta Selatan menjadi macet imbas proyek galian dan revitalisasi trotoar.
Pembangunan sistem saluran penghubung (Phb) Patra itu dilakukan di Jalan Denpasar dan Jalan Taman Patra, Setiabudi yang dilakukan pada 29 April-25 Oktober 2024.
Adapun tujuan proyek saluran untuk mengurangi genangan di Jalan Gatot Subroto depan Dinas Pendidikan, Jalan Denpasar Raya dan depan Kementerian Ketenagakerjaan segmen Jalan Taman Patra.
Kemudian, penataan trotoar yang ditata ini melintang dari Simpang Gatot Subroto hingga Jalan Setia Budi Utara Raya dengan panjang kurang lebih 3.090 meter dan selebar 2,5-5 meter.