BisnisHot News

PT SBI dan Pemkab Gunungkidul Sepakat Manfaatkan RDF sebagai Solusi Pengganti Batu Bara

SBI melalui Nathabumi telah menjalin kerja sama dengan sekitar 15 pemerintah daerah di berbagai wilayah di Indonesia.

Sakawarta, Jakarta – PT Solusi Bangun Indonesia Tbk (SBI) sepakat bekerja sama dengan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Gunungkidul dalam pemanfaatan refuse-derived fuel (RDF), bahan bakar alternatif yang dihasilkan dari pengolahan sampah ramah lingkungan sebagai solusi pengganti batu bara.

Anak usaha PT Semen Indonesia (Persero) Tbkatau SIG tersebut dan Pemkab Gunungkidul bersepakat memanfaatkan RDF melalui penandatanganan Memorandum of Understanding (Mou) yang dilakukan oleh Bupati Gunungkidul Suryananta dan Direktur Manufacturing SBI Soni Asrul Sani di Jakarta Senin (3/2/2025).

Sebagai informasi, Kabupaten Gunungkidul memproduksi sekitar 0,49 kilogram sampah per orang per hari atau lebih rendah dari rata-rata nasional yaitu 0,68 kilogram sampah per orang per hari.

Pemkab Gunungkidul pun telah memiliki regulasi tentang pengelolaan sampah rumah tangga dan sampah sejenis sampah rumah tangga. Regulasi tersebut bertujuan mengubah paradigma pengelolaan sampah dari material yang tidak bermanfaat menjadi material yang memiliki nilai manfaat lebih untuk mendukung peningkatan ekonomi di masyarakat.

Bupati Gunungkidul mengatakan kerja sama dengan SBI merupakan salah satu langkah penting dalam upaya mengatasi persoalan sampah di daerahnya.

“Selama ini, Pemkab Gunungkidul telah menjalankan berbagai program pengelolaan sampah yang semakin dinamis dalam varian dan jumlah. Pelibatan masyarakat serta kolaborasi dengan SBI semakin memperkuat upaya kami dalam mewujudkan pengelolaan sampah yang berkelanjutan dan berdampak positif bagi lingkungan serta masyarakat,” ujar Suryananta dalam rilis pers resmi dikutip Senin (3/2/2025).

Baca Juga  Semen Indonesia (SIG) Optimalkan Ekosistem Digital, Edukasi Penggunaan Semen Hijau Ramah Lingkungan

Direktur Keuangan & Manajemen Risiko SBI Ony Suprihartono menambahkan, hingga saat ini perusahaan melalui Nathabumi, divisi pengelolaan limbah ramah lingkungan, telah menjalin kerja sama dengan sekitar 15 pemerintah daerah di berbagai wilayah di Indonesia.

Ia menekankan, kolaborasi antara SBI dan pemerintah daerah merupakan langkah nyata untuk mengatasi permasalahan sampah daerah.

“Tak hanya melalui pembangunan fisik, kami ingin menjadi bagian dari solusi menciptakan kondisi hidup yang lebih baik melalui optimalisasi fasilitas dan teknologi, seperti yang kami lakukan dalam hal pemanfaatan RDF sebagai bahan bakar alternatif dalam proses produksi semen,” ujar Ony Suprihartono.

Melalui kerja sama ini, Pemkab Gunungkidul melalui tempat pemrosesan akhir sampah (TPAS) Wukisari dengan kapasitas 75 ton/hari dan diharapkan mampu menghasilkan RDF dalam kisaran 30 ton per hari.

“Kerja sama antara SBI dan Pemkab Gunungkidul ini akan berlangsung selama tiga tahun, di mana RDF yang dihasilkan akan dikirim ke pabrik semen SBI di Cilacap untuk digunakan sebagai bahan bakar alternatif pengganti batu bara,” katanya.

Related Articles

Back to top button