Semen Merah Putih Sudah Luncurkan Tiga Produk Green Cement, Catat Mereknya
Mendukung transisi menuju masa depan yang rendah emisi karbon.

Sakawarta, Jakarta – GM Sales & Marketing PT Cemindo Gemilang (CMNT) Tbk Oza Guswara menjelaskan, Semen Merah Putih terus memperkuat portofolio melalui berbagai produk semen hijau (green cement), yang telah meraih sertifikasi Green Label Indonesia (GLI) dengan peringkat Platinum.
Oza menjelaskan, peringkat tertinggi tersebut diberikan oleh Green Product Council Indonesia (GPCI) kepada produk yang telah memenuhi standar ramah lingkungan.
Adapun tiga merek produk green cement yang telah diluncurkan Semen Merah Putih di antaranya:
- FLEXIPLUS: Semen hidrolis yang dipasarkan dalam kemasan curah dan didesain untuk pemakaian dalam industri beton ready mix, pracetak, dan industri lain seperti bata ringan.
- ECOPRO: Semen Portland Slag ramah lingkungan yang rendah emisi dan mempunyai banyak kelebihan, seperti lebih tahan terhadap serangan kimia dan rendah panas hidrasi.
- WATERSHIELD: Semen PCC pertama dan satu-satunya di Indonesia dengan teknologi Water Repellent atau efek daun talas, yang dapat digunakan untuk aplikasi struktural maupun non-struktural.
Komit terhadap praktik keberlanjutan
Oza menegaskan, Semen Merah Putih siap mewujudkan industri konstruksi yang lebih hijau dan bertanggung jawab dengan memperkuat strategi keberlanjutan di seluruh proses produksinya. Hal ini mengindahkan Permen PUPR No. 9 Tahun 2021 tentang Pedoman Penyelenggaraan Konstruksi Berkelanjutan.
“Melalui empat pilar keberlanjutan 4P (People, Planet, Process, Product), Semen Merah Putih konsisten mengembangkan solusi material dan inovasi teknologi yang mendukung transisi menuju masa depan yang rendah emisi karbon,” kata Oza melalui keterangan resmi dikutip Kamis (15/5/2025).

Oza meyakini, komitmen praktik keberlanjutan ini hanya bisa terlaksana dengan baik jika ada kolaborasi dengan semua stakeholder untuk melakukan perubahan yang akan membawa dampak positif bagi masyarakat, industri dan juga masa depan.
Head of Technical Marketing CMNT Syarif Hidayat menambahkan, sebagai bagian dari strategi jangka panjang keberlanjutannya, Semen Merah Putih juga telah memulai proses transisi logistik dari armada konvensional ke kendaraan listrik (EV) yang ramah lingkungan.
Ia memastikan, melalui pengembangan teknologi berkelanjutan, kolaborasi strategis, dan produk-produk inovatifnya, Semen Merah Putih terus konsisten menghadirkan solusi konstruksi yang tangguh dan efisien, sekaligus berkontribusi nyata ke target pembangunan berkelanjutan nasional serta pencapaian Net Zero Emissions 2060.
“Lewat berbagai inisiatif keberlanjutan yang dijalankan, Semen Merah Putih terus berkomitmen menjadikan sustainability sebagai bagian DNA perusahaan. Kami meyakini bahwa upaya keberlanjutan tidaklah parsial. Ini adalah upaya holistik semua pihak untuk menjaga kualitas lingkungan yang lebih baik, sekaligus menciptakan masa depan konstruksi yang lebih baik, kuat, dan bertanggung jawab,” katanya.

Direktur Keberlanjutan Konstruksi Kementerian Pekerjaan Umum (PU) Kimron Manik mengapresiasi jajaran Cemindo Gemilang yang melakukan audiensi menyoal produk green cement ke kantornya.
“Kementerian PU sejatinya terus mendorong penggunaan produk ramah lingkungan. Hal ini sangat penting untuk memberikan manfaat jangka panjang serta memperhatikan lingkungan berkelanjutan,” ucap Kimron Manik.
Bukti konkret green cement
Sebagai salah satu pilar inovasi keberlanjutan, Semen Merah Putih telah beberapa lama ini menjalankan teknologi Waste Heat Recovery System (WHRS) dalam proses produksinya. Dampaknya, perusahaan mampu berkontribusi signifikan dalam menurunkan emisi CO₂ dari hulu hingga hilir bisnisnya.
Tercatat hingga 2024 lalu, implementasi WHRS telah menyumbang penghematan emisi lebih dari 100.000 ton CO₂ per tahun. WHRS sukses memanfaatkan panas buang dari proses produksi klinker menjadi energi listrik, sehingga membantu menurunkan konsumsi energi konvensional.
Peningkatan efisiensi energi juga didapatkan Semen Merah Putih dari optimalisasi struktur produk lewat pemanfaatan bahan alternatif seperti fly ash, trass, dan Ground Granulated Blast Furnace Slag (GGBFS). Strategi produksi tersebut tak hanya berhasil menurunkan faktor klinker dalam komposisi semen, tetapi juga mampu secara signifikan menekan emisi karbonnya.
Pada 2023 lalu, Semen Merah Putih juga mampu menurunkan porsi penjualan semen OPC hanya sekitar 19,3%, dari sebelumnya 22,2% di 2022.
Capaian tersebut menggambarkan keseriusan perusahaan menjalankan transformasi industri menuju standar praktik Green Cement.