Wamen Fahri Hamzah Seriusi Pembangunan Rusunawa, Atasi Kebutuhan Hunian di Perkotaan
Skema Rusunawa sangat menarik untuk kita terus kembangkan di kota-kota, terutama di sekitar Jakarta.

Sakawarta, Jakarta – Wakil Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (Wamen PKP) Fahri Hamzah menekankan pentingnya Rumah Susun Sewa (Rusunawa) sebagai solusi mengatasi kebutuhan hunian di wilayah strategis perkotaan.
Mengenai pembangunan rusunawa tersebut, Wamen Fahri menyatakan akan memanfaatkan semua lahan milik negara yang belum termanfaatkan.
Hal tersebut diungkapkan Wamen Fahri dalam Diskusi BNI Sekuritas Round Table terkait perumahan dan internet di Jakarta, Rabu (19/3/2025) yang dihadiri Ketua Satuan Tugas (Satgas) Perumahan Hashim Djojohadikusumo.
“Di beberapa kota besar, terutama Jakarta, terdapat fenomena perpindahan penduduk setiap pagi sore sekitar 15 juta jiwa keluar masuk Jakarta untuk aktivitas kerja. Sebenarnya lokasi banyak dan skema Rusunawa sangat menarik untuk kita terus kembangkan di kota-kota, terutama di sekitar Jakarta ini,” kata Wamen Fahri dikutip Kamis (20/3/2025).
Wamen Fahri menjelaskan, salah satu hunian vertikal yang akan segera dibangun dari hasil kerja sama dengan investor dari Qatar adalah di lokasi eks perumahan DPR di Kalibata.
Sementara, Hashim Djojohadikusumo mengatakan Presiden Prabowo Subianto telah memerintahkan bahwa setiap stasiun kereta api di Indonesia harus memiliki rumah susun atau rusun.
Kata dia, wacana rusun berkonsep transit oriented development atau TOD ini terutama mesti diterapkan berbagai stasiun kereta di kota-kota besar.
“Ternyata Kereta Api Indonesia (KAI) memiliki 70 stasiun di sekitar Jabodetabek. Petunjuk dari Presiden semuanya harus dipakai untuk namanya TOD dan arahan beliau harus untuk social housing yakni untuk kalangan menengah ke bawah,” kata Hashim.
Selain di Jabodetabek, Hashim mengatakan setiap stasiun kereta api di Indonesia, terutama di kota-kota besar juga harus dibangun rumah susun.
“Dengan terintegrasinya moda transportasi kereta dengan pemukiman, diharapkan tercipta sistem perkotaan yang berkelanjutan,” kata Hashim Djojohadikusumo.