YKAN Latih Kelompok Masyarakat Papua Barat Daya terkait Pengelolaan Keuangan dan Pemasaran
Meningkatkan pemahaman peserta tentang manajemen keuangan keluarga.

Sakawarta, Jakarta – Keberlanjutan lingkungan harus berjalan beriringan dengan peningkatan perekonomian masyarakat. Maka itu, Yayasan Konservasi Alam Nusantara (YKAN) menggelar lokakarya terkait penguatan manajemen keuangan dan strategi pemasaran produksi bagi kelompok ekonomi masyarakat di sejumlah wilayah di Bentang Laut Kepala Burung, Papua Barat Daya.
Kegiatan yang dilaksanakan di Sorong pada 14-20 Februari 2025 ini berfokus pada peningkatan keterampilan dalam pengelolaan keuangan kelompok dan keluarga, pelaporan dana kelompok, serta meningkatkan pengetahuan terkait strategi pemasaran.
Lokakarya ini diadakan sebagai respons terhadap kebutuhan dalam bimbingan dan pelatihan bagi kelompok masyarakat desa di wilayah Kepulauan Misool, Kabupaten Sorong, dan Kabupaten Tambrauw.
“Dengan adanya pelatihan ini,semua peserta berharap dapat memperoleh pengetahuan dan keterampilan yang cukup untuk menjalankan usaha mereka dengan lebih baik. Selama ini, masyarakat kurang mendapatkan pemahaman terkait pengelolaan keuangan baik dan akses yang terbatas terhadap pasar. Dengan adanya pelatihan ini, mereka dapat meningkatkan ketahanan keuangan keluarga secara khusus, dan komunitas secara umum,” kata Kepala Kampung Wertim, Kabupaten Tambrauw, Abner Mambrasar dalam rilis pers resmi dikutip Kamis (27/2/2025).
Lokakarya ini memiliki beberapa tujuan utama, yaitu untuk meningkatkan pemahaman peserta tentang manajemen keuangan keluarga agar mereka dapat mengelola anggaran rumah tangga dengan bijak. Kemudian, memberikan pengetahuan tentang pelaporan dan akuntabilitas di tingkat lembaga, sehingga peserta mampu menyusun laporan keuangan yang transparan.
Selain itu, peserta juga diharapkan dapat mengembangkan strategi pemasaran produk berbasis literasi keuangan,yang akan membantu mereka untuk memahami cara menjangkau pasar dan mempromosikan produk secara efektif.
“Informasi yang didapatkan dari pelatihan ini sangat bermanfaat untuk meningkatkan kapasitas.Bagi kaum perempuan, manajemen keuangan sangat penting. Selain berguna untuk pelaporan dan pencatatan keuangan bagi kelompok, perempuan pun cenderung menjadi pengelola keuangan bagi keluarga,” jelas Stephani Elwod, anggota kelompok Tani Ilen dari Kampung Salafen, Misool Utara.
Salah satu upaya YKAN dan para mitra untuk mendukung kelompok masyarakat dalam memasarkan produknya adalah melalui Kios Konservasi. Sejak diresmikan pada tanggal 8 Februari 2025 di Sorong, Kios Konservasi telah menjadi pusat pemasaran bagi produk-produk mitra kelompok yang telah mendapatkan pendampingan dari YKAN. Setiap barang dan jasa yang dijual di kios ini berasal dari usaha yang menerapkan prinsip pemanfaatan sumber daya alam secara bertanggung jawab.
Secara prinsip, Kios Konservasi lebih dari sekadar sarana perdagangan, melainkan juga mampu menjadi wadah dan ruang edukasi bagi masyarakat dalam mengembangkan usaha berbasis konservasi. Di kios ini, masyarakat bisa melakukan konsultasi bisnis dan mendapatkan bimbingan teknis terkait pengembangan usaha.
“Saat ini, banyak kelompok yang masih memerlukan dukungan untuk mengatasi tantangan dalam pengelolaan sumber daya keuangan.Oleh karena itu, diperlukan pelatihan agar kelompok masyarakat dapat mengelola keuangan dengan lebih baik dan memperluas pasar bagi produk-produk yang mereka hasilkan, termasuk menggagas Kios Konservasi sebagai sarana untuk terus berkembang,” ujar Koordinator Mata Pencaharian Berkelanjutan YKAN, Hari Wijayanto.
Peningkatan Penghidupan Masyarakat di Bentang Laut Kepala Burung
Bentang Laut Kepala Burung, Papua Barat Daya merupakan salah satu pusat keanekaragaman hayati laut tertinggi di dunia. Wilayah ini mencakup lebih dari 2.500 pulau yang tersebar di area seluas
225.000km².
Kawasan ini merupakan “rumah” bagi lebih dari 600 spesies koral dan hampir 2.000 spesies ikan terumbu. Hal ini menjadikan kawasan tersebut sebagai pusat keanekaragaman hayati global. Keanekaragaman hayati yang luar biasa ini tidak hanya penting dari segi ekologi, tetapi juga menjadi sumber penghidupan bagi penduduk pesisir yang bergantung pada sumber daya laut untuk ketahanan pangan dan mata pencaharian mereka.
YKAN dengan dukungan dari Blue Action Fund (BAF) dan Darwin Initiative, telah melakukan pendampingan bagi total 72 kelompok di Kabupaten Raja Ampat (Distrik Misool Barat, Distrik Misool Timur, Distrik Misool Utara), Kabupaten Tambrauw (Distrik Bikar, Distrik Sausapor), dan Kabupaten Sorong (Distrik Makbon).
Salah satu langkah konkret untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat di Bentang Laut Kepala Burung adalah melalui hibah pendanaan bagi berbagai kelompok masyarakat. Bantuan ini diberikan kepada kelompok usaha serta inisiatif konservasi keanekaragaman hayati di tiga kabupaten.
Menurut Direktur Program Kelautan YKAN Muhammad Ilman, dukungan finansial ini bertujuan untuk memperkuat berbagai kelompok lokal, termasuk nelayan, masyarakat adat, Badan Usaha Milik Kampung (Bumkam), kelompok pemuda, perempuan, serta komunitas yang berperan dalam pengawasan lingkungan.
“Secara langsung, maupun tidak langsung, bantuan dan pendampingan ini diharapkan dapat meningkatkan kapasitas ekonomi dan kesejahteraan bagi masyarakat pesisir di kawasan Bentang Laut Kepala Burung, yang menggantungkan hidupnya kepada sumber daya laut,” tutur Ilman.