Susunan Terbaru Direksi dan Komisaris Bukaka Teknik Utama Hasil RUPS 2024 dan RUPSLB 2025
Kontrak hingga semester I Tahun 2025 saja sudah tembus Rp950 miliar.

Sakawarta.com, Jakarta – PT Bukaka Teknik Utama Tbk (BUKK) menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) 2024 dan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) Tahun 2025 di Jawa Barat pada Rabu (18/6/2025).
Adapun hasil RUPST Tahun 2024 dan RUPSLB Tahun 2025 memutuskan ada penambahan tiga nomenklatur direksi baru di struktur Perseroan, serta penggantian satu komisaris independen.
Terbaru, Ade Nurkholis ditunjuk sebagai Direktur Operasional Bukaka Teknik Utama. Kemudian, Didin Saepudin menjabat sebagai Direktur Marketing Perseroan. Lalu, Budi Hartono mendapat penugasan sebagai Direktur Portofolio Perseroan.
Sementara, Irsal Kamarudin tetap menjabat sebagai Direktur Utama Bukaka Teknik Utama, Afifuddin Suhaeli masih sebagai Direktur Keuangan Perseroan, dan Teguh Wicaksana Sari masih menduduki kursi Direktur Perseroan.
Sementara, terdapat juga penggantian posisi Komisaris Independen dari yang sebelumnya ditempati Sumarsono, saat ini diisi oleh Erwin Kurniadi.
“Direksi baru ada tiga yang baru. Pertama, Ade Nurkholis Direktur Operasional yang baru. Kedua, Didin Saepudin Direktur Marketing. Ketiga, Budi Hartono Direktur Portfolio,” kata Teguh Wicaksana saat membacakan hasil RUPST 2024 dan RUPSLB 2025 di Gedung Engineering Bukaka Teknik Utama , Cileungsi, Bogor, Jawa Barat pada Rabu (18/6/2025).
Dengan demikian, susunan Direksi Bukaka Teknik Utama terbaru saat ini ialah:
- Irsal Kamarudin – Direktur Utama
- Afifuddin Suhaeli Kalla – Direktur Keuangan
- Teguh Wicaksana Sari – Direktur
- Ade Nurkholis – Direktur Operasional
- Didin Saepudin – Direktur Marketing
- Budi Hartono – Direktur Portofolio
Susunan Komisioner Bukaka Teknik Utama saat ini:
Suhaeli Kalla – Komisaris Utama
Solihin Jusuf Kalla – Komisaris
Erwin Kurniadi – Komisaris Independen
Direktur Marketing Bukaka Teknik Utama Didin Saepudin menjelaskan, ke depan Perseroan akan berfokus memperkuat bisnis Engineering, Procurement, and Construction (EPC) minyak (oil) dan gas.
Ia optimistis Perseroan mampu menangkap peluang besar di sektor ini. Didin mencatat kontrak hingga semester I Tahun 2025 saja sudah tembus Rp950 miliar.
“Harus dikejar target Rp2,2 triliun, sejalan dengan target 2025 saat ini dengan kondisi yang tidak sebaik itu, tapi optimis walau baru sekitar 40%, nanti bisa diselesaikan di akhir tahun,” kata Didin Saepudin.