Properti

BP Tapera Optimistis Capai Target 350 Ribu Unit Rumah Subsidi Tahun 2025

Dukungan Kementerian PKP membuat penyaluran FLPP semakin tepat sasaran, termasuk menjangkau profesi-profesi non-fixed income.

Sakawarta, Jakarta – Komisioner Badan Pengelola Tabungan Perumahan Rakyat (BP Tapera) Heru Pudyo Nugroho menyatakan optimismenya dapat mencapai target penyaluran rumah subsidi bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) sebanyak 350.000 unit pada akhir tahun 2025.

“Target ini meningkat signifikan dibandingkan realisasi tahun sebelumnya yang mencapai 220.000 unit,” kata Heru dalam keterangan resmi dikutip Kamis (25/9/2025).

Heru Pudyo Nugroho mengungkapkan bahwa capaian penyaluran rumah subsidi melalui skema Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) atau KPR Sejahtera FLPP menjadi dasar optimisme tersebut.

Adapun hingga 24 September 2025, realisasi penyaluran KPR FLPP telah mencapai 180.126 unit atau 51,46% dari target, dengan nilai sekitar Rp22,35 triliun.

“Melihat capaian ini, saya optimistis target 350.000 unit rumah subsidi akan tercapai di akhir tahun 2025. BP Tapera bersama seluruh pemangku kepentingan telah melakukan berbagai langkah percepatan dalam penyaluran pembiayaan FLPP,” ujar Komisioner BP Tapera.

Program FLPP pada 2025 melibatkan 38 bank penyalur dan 7.354 pengembang yang membangun rumah subsidi di 11.421 lokasi, tersebar di 33 provinsi dan 394 kabupaten/kota. Jawa Barat mencatat realisasi tertinggi dengan 41.243 unit, diikuti Jawa Tengah (15.665 unit), Sulawesi Selatan (14.463 unit), dan Banten (12.216 unit). Dari sisi bank penyalur, Bank BTN menjadi yang terbesar dengan 90.923 unit, disusul BTN Syariah (36.589 unit) dan BRI (17.373 unit).

Foto: BP Tapera.

Di kalangan pengembang, Real Estat Indonesia (REI) menempati posisi tertinggi dengan 75.141 unit, diikuti Asosiasi Pengembang Perumahan dan Permukiman Seluruh Indonesia (APERSI) 54.409 unit, HIMPERRA 24.465 unit, ASPRUMNAS 5.944 unit, dan APERNAS 5.822 unit.

Baca Juga  Menteri PKP Maruarar Sirait Tinjau Perumahan Bersubsidi Milik Perum Perumnas di Bandung

Untuk memperluas akses, BP Tapera pada tahun ini menambah dua bank penyalur baru, yaitu Bank Nobu, dan Bank Artha Graha. Dengan demikian, total terdapat 41 bank penyalur yang aktif mendukung program FLPP.

Selain itu, BP Tapera bekerja sama dengan OJK melakukan analisis terhadap lebih dari 111 ribu debitur di aplikasi Sikasep yang statusnya belum diproses bank agar segera ditindaklanjuti.

Langkah strategis lainnya adalah penyelenggaraan akad massal 25.000 unit rumah subsidi pada 29 September 2025 di Cileungsi, Bogor, yang akan dihadiri langsung oleh Presiden RI Prabowo Subianto, jajaran Menteri Kabinet Merah Putih, Anggota DPR RI, bank penyalur, serta para pemangku kepentingan sektor perumahan.

Komisioner Heru menambahkan, keberhasilan penyaluran FLPP juga didukung penuh oleh Kementerian Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP). Dukungan ini memungkinkan BP Tapera memperluas segmentasi penerima manfaat, termasuk kelompok masyarakat yang tidak memiliki penghasilan tetap.

“Dukungan Kementerian PKP membuat penyaluran FLPP semakin tepat sasaran, termasuk menjangkau profesi-profesi non-fixed income. Kini, semakin banyak MBR dari berbagai latar belakang, seperti pengemudi transportasi online, asisten rumah tangga, guru, petani, buruh, nelayan, tenaga kesehatan, hingga TNI dan Polri, yang bisa memiliki rumah layak huni dengan harga terjangkau,” jelasnya.

Dengan penambahan kuota menjadi 350.000 unit pada 2025, peluang memiliki rumah subsidi semakin terbuka luas bagi masyarakat, termasuk generasi milenial dan Gen Z. Hal ini diharapkan dapat mempercepat pencapaian tujuan besar pemerintah dalam menyediakan hunian yang layak, terjangkau, dan berkeadilan bagi seluruh rakyat Indonesia.

Related Articles

Back to top button