BP-AKR dan VIVO Diklaim Sepakat Tindak Lanjuti Pembelian BBM Murni Pertamina
Tahap akhir adalah pengiriman kargo yang sudah disepakati sekitar di minggu ketiga Oktober.

Sakawarta, Jakarta – PT Pertamina Patra Niaga mengeklaim bahwa tiga badan usaha swasta memberi sinyal untuk melanjutkan pembelian base fuel atau bahan bakar minyak (BBM) murni dari perusahaan pelat tersebut.
Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga, Roberth MV Dumatubun mengungkapkan, hal tersebut berdasarkan hasil pertemuan pihaknya dengan sejumlah badan usaha swasta di kantor Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi (Ditjen Migas) Kementerian ESDM, Jakarta, beberapa waktu lalu.
Roberth MV Dumatubun menjelaskan, tiga badan usaha yang sepakat menindaklanjuti pembelian base fuel dengan anak usaha Pertamina di antarabya PT Vivo Energy Indonesia (Vivo), PT Aneka Petroindo Raya (APR) atau BP-AKR, dan PT AKR Corporindo.
“VIVO, APR, dan AKR sudah sepakat untuk menindaklanjuti pembicaraan lebih teknis dan tindak lanjut tahap selanjutnya,” ujar Roberth kepada wartawan dikutip Selasa (7/10/2025).
Ia menerangkan, terdapat beberapa poin kesepakatan Pertamina dengan ketiga badan usaha swasta tersebut, terdiri dari kesepakatan dokumen pernyataan dalam rangka menjaga good corporate governance (GCG) dan regulasi, seperti pernyataan anti monopoli, money laundering, penyuapan, dan lain-lain.
Selain itu, mereka menyampaikan kebutuhan komoditas yang dibutuhkan dan membahas kesepakatan terkait spesifikasi produk, key terms, serta syarat dan ketentuan umum (general terms and conditions/GTC).
Selanjutnya, kata dia, Pertamina akan menyampaikan kembali spesifikasi produk yang dapat memenuhi persyaratan semua badan usaha swasta dan key terms, termasuk joint surveyor untuk dikonfirmasi oleh badan usaha swasta terkait.
“Apabila badan usaha swasta setuju, maka akan dilaksanakan proses pengadaan komoditas tersebut,” ucap Roberth.
Setelahnya, pemenang pengadaan akan disampaikan kepada badan usaha swasta dalam lingkup penyedia kargo, best price, dan volume kargo. Jika badan usaha swasta sepakat, maka akan dibicarakan terkait aspek komersial secara business to business (B2B) dan joint inspection yang dilakukan.
“Tahap akhir adalah pengiriman kargo yang sudah disepakati sekitar di minggu ketiga Oktober,” ungkapnya.
Roberth secara tegas menyatakan bahwa proses tersebut berjalan dengan kesepakatan dari tiga badan usaha swasta, karena pengiriman kargo dalam satu pengadaan yang sama tidak terpisah-pisah.
“Kembali Pertamina menyampaikan bahwa dengan semangat kolaborasi berdasarkan niat baik untuk memberikan pelayanan pada masyarakat, ini untuk disikapi dengan bijak dan positif, sesuai arahan dari pemerintah,” tutur dia.