Setahun Prabowo-Gibran, BP Tapera Salurkan FLPP ke 237.859 Unit Rumah

Sakawarta, Jakarta – Komisioner Badan Pengelola Tabungan Perumahan Rakyat (BP Tapera) Heru Pudyo Nugroho menegaskan pihaknya tetap fokus menuntaskan target penyaluran KPR Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) Sejahtera untuk 350.000 unit rumah subsidi hingga akhir tahun 2025.
Saat ini, ujar Heru, penyaluran KPR FLPP menunjukkan tren positif dengan kenaikan signifikan setiap bulannya.
“Realisasi penyaluran FLPP yang dilakukan oleh BP Tapera Tahun 2025, per 20 Oktober 2025, telah mencapai 203.439 unit rumah senilai Rp25,24 Triliun. Sehingga capaian penyaluran FLPP yang dilakukan BP Tapera sejak tahun 2022 hingga saat ini adalah sebanyak 858.739 unit rumah senilai Rp101,3 Triliun,” kata Heru dalam keterangan resmi dikutip Selasa (21/10/2025).
Apabila dilihat secara year on year (Yoy), dalam satu tahun Pemerintahan Presiden Prabowo menyalurkan FLPP, terjadi kenaikan sebesar 10,99%.
“Yaitu pada periode 20 Oktober 2023 hingga 20 Oktober tahun 2024 lalu sebesar 214.305 unit rumah, dengan di tahun 2025 pada periode 20 Oktober 2024 hingga 20 Oktober 2025 sebanyak 237.859 unit rumah,” ucap Heru.
Sedangkan untuk performa penyaluran FLPP BP Tapera di tahun 2025 secara year on year, terdapat kenaikan sebesar 22,63%, yaitu periode tanggal 1 Januari 2024 hingga 20 Oktober 2024 sebesar 165.880 unit rumah, dengan 1 Januari 2025 hingga 20 Oktober 2025 sebesar 203.439 unit rumah.
“Kami tetap optimistis bahwa target 350.000 unit rumah subsidi akan tercapai. Kami melihat adanya tren positif pencapaian penyaluran KPR FLPP yang diikuti dengan berbagai usaha yang telah kami lakukan,” ujar Heru Pudyo Nugroho.
Lebih lanjut Heru menyampaikan, dalam rangka mendorong capaian ini sejumlah upaya telah dilakukan BP Tapera, baik dari sisi demand (permintaan), dan supply (pasokan) yang didukung penguatan tata kelola dan manajemen risiko.
Untuk permintaan, BP Tapera telah menambah bank penyalur baru yakni Bank Nobu dan Bank Artha Graha sehingga total kini ada 41 Bank Penyalur. BP Tapera juga memperkuat kerja sama mitra strategis.
“Kami juga mendorong pengembang melakukan akselerasi pembangunan rumah subsidi, memberikan rating developer berdasarkan penilaian MBR,” ujarnya lebih lanjut.
Upaya BP Tapera ini didukung oleh Tata Kelola & Manajemen Risiko, yakni memastikan ketepatan sasaran Penerima manfaat, melakukan monev keterhunian Semester I dengan sampel 29.966 rumah dengan tingkat keterhunian 92% atau 27.751 rumah dihuni, serta monitoring kinerja Bank Penyalur.
“Terakhir, transparansi melalui digitalisasi proses pembiayaan dan penguatan prosedur dan budaya risiko program,” ucapnya.
Heru menegaskan bahwa FLPP ini merupakan salah satu program pemerintah yang paling diminati oleh masyarakat, atau yang lebih dikenal rumah bersubsidi.
“Program FLPP ini diperuntukkan bagi masyarakat berpenghasilan rendah untuk memperoleh rumah pertamanya, dengan berbagai kemudahan fasilitas, seperti uang muka rendah mulai dari 1%, bunga tetap 5% sampai lunas, dan tenor cicilan yang panjang hingga 20 tahun dengan angsuran terjangkau sebesar Rp 1juta-an hingga lunas,” kata Heru.
BP Tapera juga kini Tengah gencar melalukan berbagai percepatan penyaluran, seperti Roadshow sosialisasi dan audiensi di berbagai provinsi, baik secara mandiri maupun berkolaborasi dengan Kementerian terkait serta Pemerintah Daerah setempat, seperti yang telah dilakukan di Jawa Timur, Sumatera Utara, Sulawesi Selatan, Banten, Aceh dan provinsi lainnya sebanyak total 13 Provinsi.
Kemudian, audiensi dan sosialisasi kepada Masyarakat berdasarkan Segmentasi Profesi, Asosiasi / Organisasi Masyarakat, hingga Perusahaan Swasta; Gathering pengembang serta bank penyalur untuk membahas isu terkini hingga Pemetaan demand untuk melihat potensi calon debitur.







