Bisnis

Daftar Nama 11 Pengusaha Besar Temui Presiden Prabowo di Istana

Memastikan stabilitas ekonomi nasional serta menarik investasi yang dapat menciptakan lapangan kerja.

Sakawarta, Jakarta – Presiden RI Prabowo Subianto menerima kehadiran 11 pengusaha besar di Istana Kepresidenan Jakarta, pada Kamis (6/3/2025).

Prabowo mengaku, pertemuan ini menjadi ajang diskusi strategis antara pemerintah dan dunia usaha mengenai perkembangan ekonomi nasional.

“Serta program-program utama yang tengah dijalankan,” demikian keterangan resmi dikutip dari akun x/@KemensetnegRI di Jakarta, Sabtu (8/3/2025).

Adapun 11 pengusaha yang hadir dalam pertemuan tersebut berasal dari berbagai sektor industri, di antaranya:

  1. Anthony Salim
  2. Sugianto Kusuma alias Aguan
  3. Prajogo Pangestu
  4. Boy Thohir
  5. Franky Widjaja
  6. Dato Sri Tahir
  7. James Riady
  8. Tomy Winata
  9. Andi Syamsuddin Arsyad (Haji Isam)
  10. Chairul Tanjung
  11. Hilmi Panigoro.

Diterangkan bahwa dalam suasana yang hangat dan produktif, Presiden Prabowo membahas sejumlah isu, termasuk program makan bergizi gratis (MBG), pembangunan infrastruktur, penguatan industri tekstil, hingga upaya swasembada pangan dan energi.

Selain itu, turut dibahas mengenai industrialisasi dan pengelolaan investasi melalui Badan Pengelola Investasi Danantara juga menjadi topik utama dalam perbincangan.

Presiden Prabowo Subianto menekankan pentingnya perbaikan aset agar dapat bersaing secara global.

“Danantara Indonesia ini merupakan konsolidasi kekuatan ekonomi yang dimiliki oleh Pemerintah Republik Indonesia, yaitu BUMN dan usaha-usaha negara. Danantara ini kita konsolidasikan untuk melaksanakan suatu perbaikan, suatu peningkatan dalam kinerja,” kata Presiden Prabowo.

Baca Juga  Wijaya Karya Ubah Jajaran Direksi, Berikut Susunan Terbaru

Untuk mencapai tujuan tersebut, pemerintah mengundang Ray Dalio, agar dapat memberikan pandangan kritis serta berbagi pengalaman dalam berinvestasi.

“Pertemuan ini mencerminkan upaya pemerintah dalam membangun komunikasi yang erat dengan dunia usaha, guna memastikan stabilitas ekonomi nasional serta menarik investasi yang dapat menciptakan lapangan kerja dan meningkatkan daya saing industri dalam negeri,” katanya.

Related Articles

Back to top button