Ekonomi

Alasan Harus Kritisi Ramalan Bank Dunia soal Kemiskinan RI Turun

Hal ini menciptakan potensi konflik kepentingan dan bias dalam penilaian efektivitas program.

Sakawarta, Jakarta – Bank Dunia atau World Bank memproyeksikan angka penduduk miskin di Indonesia bakal melanjutkan tren penurunan mulai tahun 2025, baik bila dihitung berdasarkan ambang batas garis kemiskinan negara berpendapatan menengah ke atas maupun bawah.

Ekonom dari Uversitas Andalas Syafruddin Karimi mengatakan optimisme Bank Dunia terhadap penurunan kemiskinan di Indonesia, perlu dikritisi dalam konteks potensi moral hazard lembaga donor yang ingin menunjukkan pinjamannya berhasil.

Menurut dia, tanpa evaluasi independen, narasi ini dapat membentuk ilusi kemajuan yang justru memperkuat ketergantungan fiskal dan menghambat reformasi struktural domestik.

“Pemerintah Indonesia harus berhati-hati agar tidak menjadi konsumen narasi sukses yang dikendalikan oleh kepentingan lembaga kreditur,” kata Prof. Syafruddin dalam keterangannya dikutip Selasa (6/5/2025).

Ia berpendapat, pemerintah Indonesia dan lembaga donor internasional sering mengeklaim keberhasilan program pengentasan kemiskinan.

“Namun, evaluasi semacam ini kerap dilakukan oleh pihak yang sama yang merancang dan melaksanakan program tersebut,” ujarnya.

Menurut dia, hal ini menciptakan potensi konflik kepentingan dan bias dalam penilaian efektivitas program.

Syafruddin menyarankan, untuk memastikan transparansi dan akuntabilitas, evaluasi program pengentasan kemiskinan sebaiknya dilakukan secara independen dan partisipatif.

Baca Juga  Dari Perang Tarif ke Strategi Ekspor: Pelajaran Relasi Dagang AS-China

“Melibatkan masyarakat miskin sebagai subjek aktif dalam proses evaluasi,” katanya.

Sebelumnya, dalam laporan Macro Poverty Outlook April 2025, Bank Dunia memproyeksikan angka penduduk miskin di Indonesia turun menjadi 58,7% pada 2025; 57,2% pada 2026; dan 55,5% pada 2027. Ini bila dihitung berdasarkan ambang batas garis kemiskinan negara berpendapatan menengah ke atas.

Dalam kaitan itu, Bank Dunia melaporkan angka kemiskinan Indonesia terus turun dari 62,6% pada 2022; 61,8% pada 2023; hingga estimasi 60,3% pada 2024. Dengan jumlah penduduk Indonesia adalah 285,1 juta pada 2024 maka penduduk miskin tersebut setara dengan 171,9 juta penduduk.

Related Articles

Back to top button