Semen Merah Putih Bangun Inovasi Nyata, Libatkan Generasi Muda di Industri Konstruksi
Tren konstruksi hijau dan perkembangan teknologi juga memberikan ruang bagi mereka untuk berkreasi dengan cara yang lebih segar dan modern.
Sakawarta, Jakarta – Semen Merah Putih membangun inovasi nyata dengan melibatkan generasi muda di industri konstruksi. Head of Marketing PT Cemindo Gemilang Tbk (CMNT) Nyiayu Chairunnikma mengatakan pihaknya tengah berupaya menciptakan lingkungan kerja yang lebih berkelanjutan.
Ia menuturkan, salah satu bukti komitmen CMNT dalam mendukung perkembangan industri konstruksi berkelanjutan nasional ialah dengan menggandeng generasi muda yang melek terhadap teknologi untuk turut serta menghadapi tantangan besar, di tengah berkembangnya proyek-proyek infrastruktur nasional.
“Perusahaan-perusahaan seperti kami terus berupaya menciptakan lingkungan kerja yang lebih berkelanjutan. Kami menyadari dengan melibatkan generasi muda yang melek teknologi, industri konstruksi bisa berubah menjadi lebih dinamis dan relevan,” kata Ayu, sapaannya, dikutip dari rilis pers resmi di Jakarta, Rabu (30/10/2024).
Ayu optimistis, ke depan peluang berkarier di sektor konstruksi semakin terbuka, khususnya bagi generasi muda untuk berkiprah di lapangan maupun di balik layar dengan dukungan teknologi terbaru.
Di sisi bersamaan ada pandangan bahwa profesi di sektor konstruksi seringkali dipandang kurang menarik oleh generasi muda, yang lebih memilih berkecimpung di bidang teknologi lainnya seperti e-commerce atau telekomunikasi.
“Namun, di balik stigma tersebut, kebutuhan akan tenaga kerja terampil di bidang konstruksi terus meningkat. Data menunjukkan dari 12 juta pekerja konstruksi yang dibutuhkan, hanya 720.000 yang telah bersertifikasi,” ucap perempuan yang sudah berpengalaman lebih dari 20 tahun bekerja di sektor kontruksi itu.
Angka statistik di atas, menurut dia, menciptakan kesenjangan besar atas ketersediaan tenaga kerja berkualitas. Dengan demikian, Semen Merah Putih mulai menggalakkan pelatihan dan sertifikasi bagi tenaga kerja konstruksi (TKK) melalui program Mandor Pintar Institute (MPI).
MPI yang dilahirkan Semen Merah Putih sejak Oktober 2023, sejalan dengan semangat amanat Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 2 tahun 2017 Tentang Jasa Konstruksi. Termaktub di dalam Pasal 70 UU tersebut, yakni TKK wajib memiliki Sertifikasi Kompetensi Kerja (SKK), yang diperoleh melalui Uji Kompetensi.
Maka itu, Semen Merah Putih berkolaborasi dengan Balai Jasa Konstruksi Wilayah (BJKW) III Jakarta dalam hal melatih hingga menyertifikasi ratusan tenaga kerja konstruksi berbagai jenjang.
Ayu berujar, sampai saat ini Semen Merah Putih berhasil mendorong penyertifikasian 518 tenaga kerja konstruksi jenjang I sampai III. Ditargetkan hingga Desember tahun 2024 ini penambahan sertifikasi dan pelatihan tenaga kerja di level atau jenjang 4 sampai 6, bisa bertambah 150 orang.
Ia menegaskan, tidak hanya melalui inovasi produk seperti lahirnya brand WaterShield, semen dengan efek daun talas pertama di Indonesia, CMNT sekaligus menegaskan komitmen dalam memberikan pengetahuan lebih untuk menyejahterakan para pekerja konstruksi di Indonesia.
Menurut dia, saat permintaan pembangunan semakin meningkat, maka dengan sendirinya kemampuan dan keterampilan yang dibutuhkan TKK juga berkembang. Program Mandor Pintar Institute diharapkan bisa menjadi embrio bagi tenaga kerja konstruksi dari jenjang operator hingga teknis analis yang andal dan terampil untuk mengisi pos mulai dari operator, Project Manager, QC Manager, hingga Supervisor Project.
“Karier di sektor konstruksi sekarang jauh lebih bervariasi. Ini bukan hanya soal pekerjaan fisik, tapi juga tentang teknologi dan inovasi,” katanya.
Ayu kembali menegaskan, generasi muda memiliki kesempatan untuk berkontribusi di banyak sektor, mulai dari teknisi, analis, hingga konsultan di startup yang berfokus pada konstruksi dan IT. Sebab, tren dan teknologi konstruksi masih terus berkembang ke depannya.
“Tren konstruksi hijau dan perkembangan teknologi juga memberikan ruang bagi mereka untuk berkreasi dengan cara yang lebih segar dan modern,” tuturnya.
Program yang dilahirkan Semen Merah Putih ini tentu diharapkan bisa memperluas kompetensi dan pengetahuan kontraktor serta teknisi dalam menggunakan berbagai bahan konstruksi, utamanya semen dan beton.
“Sehingga pengelolaan proyek lebih terintegrasi untuk berbagai penggunaan bahan konstruksi dan kepastian kualitas keseluruhannya lebih terjamin baik,” kata Ayu.