News

Baja Ringan Bisa Roboh Setelah Menjadi Bangunan karena Empat Hal Ini

Tentu saja baja ringan bisa runtuh atau roboh setelah menjadi bagian dari sebuah bangunan dikarenakan beberapa alasan.

Sakawarta, Jakarta – Penggunaan atap baja ringan untuk konstruksi bangunan di Indonesia semakin populer. Namun, di balik ketenarannya, material ini juga dicurigai rawan roboh.

Tentu saja baja ringan bisa runtuh atau roboh setelah menjadi bagian dari sebuah bangunan dikarenakan beberapa alasan, berikut penjelasan selengkapnya Sakawarta kutip dari Instagram @auristeel, Senin (22/4/2024).

  1. Kesalahan dalam pemeliharaan

Jika tidak dilakukan pemeliharaan yang tepat, baja ringan dapat mengalami kerusakan seiring waktu, dan jika tidak diperbaiki secara baik, maka ini dapat menyebabkan keruntuhan atau kegagalan struktural.

  1. Kesalahan dalam perencanaan atau instalasi

Jika baja ringan tidak dipasang dengan benar atau jika terjadi kesalahan dalam perencanaan struktur bangunan, maka ini dapat mengakibatkan kelemahan pada konstruksi baja ringan dan berpotensi menyebabkan keruntuhan suatu waktu.

  1. Beban berlebih

Jika beban yang diterapkan pada baja ringan melebihi kapasitasnya, misalnya karena penambahan struktur atau penumpukan barang berat di atasnya, baja ringan dapat menjadi tidak stabil dan roboh.

  1. Pengaruh faktor alam

Faktor-faktor alam seperti gempa bumi, badai, atau banjir dapat menyebabkan kerusakan pada baja ringan dan menyebabkan roboh jika struktur bangunan tidak dirancang untuk menangani tekanan atau kekuatan eksternal yang dihasilkan oleh bencana alam tersebut.

Baca Juga  Solusi Bangun Indonesia (SBI) Raih Prasetya Ahimsa 2024 Atas Komitmen Keselamatan Pertambangan

Related Articles

Back to top button