Bisnis

Bentuk DK3P, Disnakertrans DIY Studi Banding ke DK3P Jatim

Kunjungan Disnakertrans DIY menjadi momentum strategis untuk saling berbagi pengalaman dan praktik terbaik dalam implementasi K3.

Sakawarta, Jakarta – Dalam rangka pembentukan Dewan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (DK3) di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), sebanyak 10 Pegawai Pengawas Ketenagakerjaan dari Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi DIY, dipimpin langsung oleh Amin Subargus, SKM, M Kes, Kepala Bidang Pengawasan Ketenagakerjaan dan K3, melakukan kunjungan studi banding ke DK3 Provinsi Jawa Timur.

Kunjungan ini juga menjadi momentum strategis untuk saling berbagi pengalaman dan praktik terbaik dalam implementasi K3. DK3P Jawa Timur, yang dikenal sebagai salah satu pelopor budaya keselamatan kerja, memaparkan strategi mereka dalam menciptakan sistem K3 yang tangguh.

Dalam pertemuan tersebut, DK3P Jatim berbagi pengalaman sukses dalam mengoptimalkan penerapan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3), menyeragamkan indikator evaluasi kecelakaan kerja, serta memperkuat jaringan kolaborasi dengan berbagai institusi baik di tingkat nasional maupun provinsi.

“Kami sangat termotivasi untuk segera membentuk Dewan K3 Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) sehingga kami hari ini melakukan studi banding dan sharing bersama DK3P Jatim”, ungkap Amin Subargus dalam rilis pers dikutip di Jakarta, Selasa (19/11/2024).

“Kami melihat saat ini di Indonesia, salah satu DK3 Provinsi yang paling aktif adalah DK3P Jawa Timur. Hal ini menunjukkan adanya komitmen luar biasa dalam mendorong budaya K3 melalui berbagai program inovatif dan atraktif”, Amin menambahkan.

Sigit Priyanto, Kepala Dinas Tenaga Kerja & Transmigrasi yang juga sebagai Ketua DK3P Jatim menyambut dan menerima secara langsung rombongan.

“Kegiatan hari ini dilakukan dengan tujuan memperkuat sinergi dalam pengembangan kebijakan serta implementasi K3 di tingkat regional. Pengurus DK3P Jatim dalam menjalankan kegiatan dilakukan secara kolektif dan kolaboratif, kami tidak bekerja sendirian, sehingga kami banyak menggandeng kerjasama dengan berbagai pihak yang memiliki visi yang sama dalam mengembangkan budaya K3 di masyarakat”, urai Sigit.

Baca Juga  Kementerian PUPR Apresiasi Gunung Raja Paksi Memproduksi Baja Berkualitas Tinggi

Edi Priyanto, Wakil Ketua DK3P Jatim ketika memaparkan kegiatan DK3P, menyebutkan bahwa kegiatan yang dilakukan mencakup Edukasi Publik seperti Seminar, webinar, dan workshop yang membahas tema-tema terkini, semisal “Budaya, Inovasi, dan Digitalisasi K3” serta bedah buku bulanan “Safety Unboxing”.

“Kemudian pada Peringatan Bulan K3 Nasional kita pusatkan kegiatan selama satu bulan penuh yang berupa : Apel akbar, senam pagi, pemeriksaan kesehatan gratis, dan lomba kreativitas bertemakan K3. Selanjutnya kami juga menyelenggarakan Kompetisi Inovasi dengan Melibatkan masyarakat, pelajar, dan perusahaan dalam lomba foto, video, serta inovasi perusahaan bertemakan keselamatan kerja”, jelas Edi.

DK3P Jatim juga berperan aktif dalam pengembangan pendidikan vokasi berbasis K3 melalui kerja sama dengan perguruan tinggi negeri dan swasta. Studi banding dengan DK3 Nasional dan provinsi lain menjadi bagian integral dari upaya mereka untuk harmonisasi kebijakan.

Sebagai upaya untuk menjangkau khalayak yang lebih luas, DK3P Jatim memanfaatkan kanal komunikasi digital, termasuk situs resmi website dan akun media sosial serta YouTube. Penyampaian informasi melalui 3 media komunikasi tersebut memungkinkan masyarakat untuk mengakses informasi terkini tentang program K3 secara mudah dan interaktif.

“Melalui kunjungan studi banding ini, akan terbangun komitmen bersama antara DK3P Jatim dan Disnakertrans DIY untuk mengembangkan kebijakan yang mendukung keberlanjutan budaya K3. Kegiatan ini diharapkan menjadi langkah awal bagi terbentuknya Dewan K3 di Yogyakarta yang mampu mengadopsi praktik terbaik dari Jawa Timur”, pungkas Edi.

Dengan dedikasi terhadap inovasi, kolaborasi, dan edukasi, DK3P Jatim terus menjadi teladan dalam menciptakan lingkungan kerja yang aman, sehat, dan produktif. Upaya ini merupakan bagian dari komitmen mereka untuk mewujudkan budaya keselamatan dan kesehatan (safety & health culture) dan mendukung keberlanjutan usaha di seluruh sektor. (*Hasanuddin)

Related Articles

Back to top button