BP Tapera Bangun Kolaborasi dan Sinergi Sukseskan Program 3 Juta Rumah
BP Tapera telah merealisasikan bantuan pembiayaan FLPP sebesar 129.773 unit rumah.

Sakawarta.com, Jakarta – Komisioner Badan Pengelola Tabungan Perumahan Rakyat (BP Tapera) Heru Pudyo Nugroho mengatakan pembangunan hunian yang layak dan terjangkau merupakan salah satu prioritas strategis nasional dalam rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Dalam upaya merealisasikan Program 3 Juta Rumah, kata dia, sinergi dan kolaborasi antar lembaga menjadi kunci untuk mengoptimalkan sumber daya dan menyatukan berbagai keahlian serta pengalaman dalam menghadapi tantangan pembangunan di era modern.
Menurut dia, ketersediaan hunian yang memadai tidak hanya berdampak pada aspek fisik. Namun, juga memberikan kontribusi signifikan terhadap stabilitas sosial ekonomi dan peningkatan kualitas hidup masyarakat.
“Seiring dengan dinamika kebijakan nasional dan percepatan pembangunan di tingkat daerah, peran BP Tapera dan mitra kerja baik dari kementerian/lembaga, Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Badan Usaha Milik Daerah (BUMD), Corporate Secretary Bank Penyalur FLPP yang bergerak di bidang kehumasan, sangat strategis dalam mendukung penyampaian informasi, penguatan jaringan, dan penerapan strategi komunikasi yang efektif,” kata Heru Pudyo Nugroho dikutip Jumat (18/7/2025).
Heru menekankan, peran masing-masing institusi sangat vital dalam menciptakan narasi positif serta menyebarluaskan informasi mengenai program prioritas ini kepada seluruh lapisan masyarakat.
Ia menyampaikan bahwa Pemerintah Presiden Prabowo melalui Kabinet Merah Putih telah memastikan bahwa aspek perumahan di negara ini menjadi salah satu Asta Cita, melalui Program Tiga Juta Rumah. Maka, BP Tapera berkepentingan menjadi salah satu bagian dari pemerintah dalam menyukseskan program strategis nasional ini.

“Di tahun 2025 per 16 Juli 2025, BP Tapera telah merealisasikan bantuan pembiayaan FLPP sebesar 129.773 unit rumah. Jika dibandingkan secara year on year dengan tahun 2024 terjadi pertumbuhan sebesar 50,98%,” ujar Komisioner Heru.
Staf Ahli Menteri Bidang Komunikasi dan Media Massa Kementerian Komunikasi dan Digital Molly Prabawaty menyampaikan peran komunikasi publik menjadi sangat penting.
Menurut dia, komunikasi bukan hanya soal menyampaikan informasi, tetapi bagaimana membangun persepsi, kepercayaan, dan partisipasi publik.
Saat ini, ujar dia, dibutuhkan narasi bersama yang tidak hanya menginformasikan, tetapi juga menginspirasi. Maka, tantangan pembangunan digital yang berat membutuhkan kolaborasi.
“Dibutuhkan sinergitas antar lembaga. Hasil survei 54% mengetahui program pemerintah, tapi hanya 36% yngg bs diakses. Ini menjadi alarm bagi pemerintah yg pro aktif. Survei kompas 66,8% komunikasi publik masih perlu ditingkatkan. Ini menjadi motivasi kita untuk lebih inovatif, ini merupakan energi positif yg harus kita jawab serius.Mari kita rancang strategi komunikasi yang tidak hanya eksposur, namun dua arah,” ungkapnya.
Direktur Jenderal Perumahan Perkotaan Kementerian PKP Sri Haryati menyampaikan bahwa Program 3 Juta Rumah merupakan langkah strategis pemerintah dalam memenuhi kebutuhan hunian layak sekaligus mendorong pertumbuhan ekonomi nasional.
Ia menekankan, program prioritas Presiden Prabowo ini menargetkan pembangunan dan renovasi 3 juta unit rumah yang tersebar di tiga wilayah yakni 1 juta di pedesaan, 1 juta di perkotaan, dan 1 juta di wilayah pesisir.
“Pelaksanaannya mengedepankan semangat gotong royong melalui sinergi antara pemerintah pusat, pemerintah daerah, pelaku pengembang, serta partisipasi masyarakat secara swadaya. Untuk itu saya mengimbau seluruh instansi terkait untuk aktif mendukung dan mensosialisasikan program ini agar manfaatnya dapat dirasakan secara luas oleh masyarakat,” katanya.