Properti

BP Tapera Salurkan 129.953 Unit Rumah Subsidi Sejak 20 Oktober 2024

Ini mencerminkan kesadaran penerima manfaat pembiayaan perumahan semakin tinggi.

Sakawarta, Jakarta – Badan Pengelola Tabungan Perumahan Rakyat (BP Tapera) selaku Operator Investasi Pemerintah (OIP) yang dipercaya menyalurkan Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) sejak 1 Januari hingga 13 Maret 2025 telah menyalurkan 27.528 unit rumah subsidi.

“Sedangkan data proses bangun sampai dengan akad tercatat 58.551 unit rumah subsidi. BP Tapera terus berupaya untuk menjaga tingkat keterhunian rumah subsidi,” kata Komisioner BP Tapera Heru Pudyo Nugroho dikutip Sabtu (15/3/2025).

Ia melanjutkan, sementara untuk data realisasi penyaluran rumah subsidi per 20 Oktober 2024 hingga 13 Maret 2025 sebanyak 129.953 unit rumah subsidi. Terdiri dari realisasi penyaluran FLPP dan Tapera sebanyak 63.261 unit rumah subsidi dan 66.692 unit rumah subsidi yang masih dalam proses bangun sampai dengan akad.

Heru Pudyo Nugroho menegaskan pihaknya tidak hanya memastikan penyaluran dana FLPP sesuai dengan target yang ditetapkan pemerintah, tetapi bersama Kementerian Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) turut mengawal agar rumah subsidi sesuai dengan peraturan yang ada.

“Kami sejak akhir Februari bersama dengan Kementerian PKP secara rutin melakukan kunjungan lapangan ke berbagai rumah subsidi yang tersebar di Indonesia. Mulai dari Yogyakarta, Jawa Tengah, Jawa Timur, Sumatra Utara, Sumatra Selatan, Kalimantan Timur, Sulawesi Selatan, Maluku hingga Papua. Semua ini bertujuan melihat secara langsung kualitas rumah subsidi dan berdialog dengan warga dan pengembang untuk solusi terbaik ke depannya,” ujarnya Komisioner Heru menjelaskan.

Baca Juga  Menteri PKP Maruarar Sirait Gandeng BPKN, Jamin Hak MBR Pembelian Rumah Subsidi
Menteri PKP Maruarar Sirait bersama Komisioner BP Tapera Heru Pudyo Nugrogo usai kunjungi rumah subsidi. Foto: BP Tapera.

Selain itu, BP Tapera secara rutin melaksanakan pemantauan keterhunian au pemanfaatan rumah MBR serta pemantauan dan evaluasi terhadap kinerja bank penyalur pembiayaan Tapera dan Pembiayaan FLPP sejak tahun 2022.

Menurut dia, hasil kegiatan pemantauan ini akan bermanfaat untuk mengevaluasi program pembiayaan FLPP dan sebagai pertimbangan dalam melakukan perbaikan secara berkesinambungan dalam meningkatkan program pembiayaan perumahan bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR).

Kegiatan pemantauan terhadap rumah MBR ini sesuai dengan UU nomor 1 Tahun 2011 tentang Perumahan dan Kawasan Permukiman sebagaimana yang diubah UU tentang Cipta Kerja.

Hal ini juga diperkuat dengan Peraturan BP Tapera Nomor 6 Tahun 2021, Pasal 43, dimana BP Tapera melakukan pengawasan terhadap Bank Penyalur dan Perusahaan Pembiayaan Penyalur dalam memenuhi kewajiban operasional yang tertulis dalam perjanjian kerja sama. Hasil pengawasan tersebut menjadi dasar dalam melakukan evaluasi kinerja bank penyalur dan perusahaan pembiayaan penyalur.

Tercatat dari tahun 2022, rumah subsidi yang terpantau dan valid mencapai 194.720 unit rumah dengan rumah subsidi yang dihuni sesuai ketentuan mencapai 168.891 unit rumah.

“Persentase Tingkat keterhunian rumah subsidi FLPP selalu meningkat dari tahun ke tahun. Tahun 2022 mencapai 71,62%, tahun 2023 tingkat kepenghunian mencapai 92,53% dan tahun 2024 mencapai 93,62%. Ini mencerminkan kesadaran penerima manfaat pembiayaan perumahan semakin tinggi. Pemantauan evaluasi terhadap tingkat keterhunian ini dilakukan satu tahun setelah Berita Acara Serah Terima dilakukan,” ucap Komisioner Heru menjelaskan.

Komisioner Heru menambahkan, kegiatan pemantauan dan evaluasi yangi melibatkan petugas lapangan ini sejak tahun 2022–2024 dilakukan di 226 kabupaten/kota.

Related Articles

Back to top button