Israel-Iran Perang dan Indikasi Kenaikan Harga BBM di Indonesia
Pemerintah menghadapi pilihan sulit, menaikkan harga BBM atau menanggung ledakan subsidi.

Sakawarta.com, Jakarta – Guru Besar dari Universitas Andalas Prof. Syafruddin Karimi mengatakan perang antara Israel dan Iran pada Juni 2025 telah mengguncang fondasi ekonomi global.
“Indonesia tidak bisa berdiri diam seolah berada di luar pusaran,” kata Syafruddin dalam keterangan resmi dikutip Minggu (15/6/2025).
Menurut dia, ketika rudal saling menghujam di antara kedua negara dan Selat Hormuz terancam blokade, di sisi bersamaan mengakibatkan harga minyak langsung melonjak di atas 100 dolar per barel.
“Ini bukan sekadar lonjakan biasa, ini adalah alarm keras bagi negara-negara pengimpor energi seperti Indonesia,” ujar dia.
Syafruddin berpendapat, kenaikan harga minyak otomatis memperbesar beban APBN lewat subsidi energi, memperlebar defisit transaksi berjalan, dan mendorong inflasi.
Ia memprediksi ada kenaikan Harga bahan bakar minyak (BBM) di Indonesia, imbas dari perang yang terjadi antara Iran dengan Israel.
“Pemerintah menghadapi pilihan sulit, menaikkan harga BBM atau menanggung ledakan subsidi yang menggerogoti anggaran pembangunan,” kata Syafruddin.