Bisnis

Jasa Marga Raih Penghargaan Kategori Pelestarian Kebudayaan melalui UMKM

Pembinaan UMKM bukan sekadar program CSR, melainkan wujud nyata pelestarian kebudayaan dan pendorong kemandirian ekonomi masyarakat.

Sakawarta.com, Jakarta – PT Jasa Marga (Persero) Tbk. meraih penghargaan kategori Pelestarian Kebudayaan Melalui UMKM untuk Program Pembinaan dan Pemberdayaan UMKM Oleh-oleh Khas Jakarta Hj. Maemune pada ajang Anugerah & Sertifikasi TJSL UMKM-Pariwisata-Kebudayaan 2025 yang digelar oleh La Tofi School of Social Responsibility.

Corporate Communication & Community Development Group Head Jasa Marga, Lisye Octaviana menerangkan, penghargaan ini menegaskan konsistensi Perseroan dalam memberdayakan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) mitra binaan agar naik kelas sambil melestarikan kekayaan budaya lokal.

Lisye berkata, dukungan terhadap Mitra Binaan UMKM merupakan bentuk komitmen Jasa Marga untuk membantu para pelaku UMKM dalam menggapai kesuksesan dan meningkatkan taraf perekonomian masyarakat.

“Upaya pembinaan usaha terus dilakukan melalui bantuan pendidikan, pelatihan, pemasaran, promosi, dan bentuk lain yang terkait sebagai bentuk peningkatan kapasitas mitra binaan, termasuk UMKM oleh-oleh Khas Jakarta Hj. Maemune yang bergerak di bidang produk kuliner,” kata dia melalui keterangan resmi dikutip Jumat (30/5/2025).

Kata Lisye, Sebagai BUMN yang bergerak di bidang jalan tol dan dekat dengan aktivitas masyarakat, Jasa Marga selalu berkomitmen memberikan dukungan terhadap pengembangan usaha melalui pembinaan UMKM, menyediakan sarana promosi, ruang usaha, pelatihan dan sertifikasi halal kepada mitra binaan.

“Kami memandang pembinaan UMKM bukan sekadar program CSR, melainkan wujud nyata pelestarian kebudayaan dan pendorong kemandirian ekonomi masyarakat,” ujarnya.

Baca Juga  Mitra Bukalapak dan BI KPw Gorontalo Luncurkan QRIS, Dorong Inklusi Keuangan UMKM

Asisten Deputi Manajemen Usaha Pariwisata Berkelanjutan Kementerian Pariwisata, Amnu Fuadiy menegaskan bahwa Anugerah & Sertifikasi TJSL UMKM – Pariwisata – Kebudayaan 2025 dirancang khusus sebagai bentuk apresiasi kepada para pelaku UMKM dan perusahaan pembina yang menjalankan program TJSL secara konsisten.

Menurut Amnu, penghargaan ini bukan sekadar seremonial, melainkan dorongan nyata untuk menumbuhkan UMKM secara berkelanjutan, sekaligus memperkuat peran sektor pariwisata dan kebudayaan dalam mendongkrak perekonomian lokal.

Sementara itu, Direktur Pengembangan Budaya Digital Kementerian Kebudayaan Andi Syamsu Rijal memandang ajang ini sebagai panggung penting untuk mempererat kolaborasi lintas sektor.

Ia menyoroti bagaimana apresiasi terhadap perusahaan yang aktif memberdayakan UMKM akan memperkokoh sinergi antara tanggung jawab sosial, pelestarian kebudayaan, dan pembangunan pariwisata berkelanjutan.

Asisten Deputi Perluasan Pasar Usaha Menengah Kementerian UMKM, Harun AS menambahkan bahwa keterkaitan erat antara UMKM, pariwisata, dan kebudayaan merupakan fondasi strategis bagi pertumbuhan ekonomi nasional.

Menurut Harun, momentum penghargaan ini dapat memacu semangat inovasi para pelaku usaha kecil dan menengah untuk terus berkembang, memperluas pasar, dan menciptakan lapangan kerja baru.

Chairman La Tofi School of Social Responsibility, La Tofi menyebut UMKM sebagai jantung perekonomian Indonesia. Ia menyoroti bagaimana perusahaan yang mengadopsi pendekatan TJSL dapat menghasilkan dampak berkelanjutan seperti peningkatan omzet, penciptaan lapangan kerja, serta pelestarian warisan budaya melalui konsep Creating Shared Value (CSV).

“Melalui integrasi tanggung jawab sosial perusahaan dengan penguatan ekonomi lokal, kita menciptakan ekosistem yang saling menguntungkan,” kata La Tofi.

Related Articles

Back to top button