Jokowi Dituding Ingin Lengserkan Prabowo Melalui Gibran
Musuh terbesar Prabowo itu: Jokowi. Yang mau menghentikannya di tengah jalan supaya bisa segera diganti Samsul.

Sakawarta, Jakarta – Pegiat media sosial dokter Tifa menuding bahwa ancaman terbesar terhadap pemerintahan Presiden RI ke-8 Prabowo Subianto justru datang dari dalam lingkaran kekuasaan sendiri, yakni dari mantan Presiden Joko Widodo atau Jokowi.
Pernyataan itu merujuk pada dugaan manuver politik Jokowi untuk mempertahankan pengaruh kekuasaannya, bahkan setelah tak lagi menjabat sebagai RI-1.
Nama “Samsul” pun disebut-sebut dalam cuitan terbaru dokter Tifa yang merujuk pada sosok Gibran Rakabuming Raka, Wakil Presiden yang kini mendampingi Prabowo.
Julukan “Samsul” telah banyak dilekatkan warganet sebagai sindiran terhadap Gibran yang dinilai sebagai figur muda minim pengalaman, namun melesat ke kursi RI-2 berkat kekuatan politik ayahnya.
“Musuh terbesar Prabowo itu: Jokowi. Yang mau menghentikannya di tengah jalan supaya bisa segera diganti Samsul,” tulis Dokter Tifa melalui akun x pribadinya, dikutip di Jakarta, Senin (14/4/2025).
Sindiran ini mewakili kekhawatiran sebagian kalangan ihwal Gibran disiapkan sebagai “kader dinasti” untuk melanjutkan pengaruh Jokowi, bahkan jika itu harus menggeser Prabowo sebelum masa jabatannya selesai.
“Yang tidak mau kehilangan kekuasaan dan tak segan menurunkan wibawa dan pamor Presiden. Yang sejak sekarang sudah terlihat intrik dan manuvernya untuk menguasai 2029,” ujarnya.
Dokter Tifa juga mengingatkan agar Prabowo tidak blunder mengambil langkah-langkah kebijakan yang bisa menjauhkan diri dari rakyat.
Ia mendorong agar Presiden Prabowo lebih mendengarkan kebutuhan riil masyarakat daripada sekadar bersandar pada kepentingan elite.
“Presiden @prabowo jangan bikin blunder dengan kebijakan yang aneh-aneh. Rangkul rakyat dengan program-program yang disukai dan dibutuhkan rakyat, bukan yang dipikir dibutuhkan rakyat menurut kacamata Presiden. Presiden jangan musuhi rakyat, karena rakyat adalah kekuatan Anda yang sejati,” ujar dokter Tifa.